Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Karier penyanyi sekaligus aktris Titiek Puspa, yang meninggal di usia 87 tahun, begitu moncer. Pelantun lagu 'Kupu-kupu Malam' ini dinilai turut melahirkan banyak seniman muda. Perjalanan biduan dangdut itu meninggalkan kesan mendalam bagi para pelayat yang akrab dengannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pilihan Editor: Titiek Puspa dalam Rekaman Kamera Tempo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Terus terang, itu yang saya tiru dari beliau," kata Mahatkarta Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro Warkop, di rumah duka, Jalan Pancoran Timur Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat dinihari, 11 April 2025.
Indro mengenal Titiek sejak masih kecil. Ia kerap bermain di rumah Titiek, yang sebelumnya berada di Jalan Sukabumi, Nomor 23 A, Menteng, Jakarta Pusat. Keakraban itu sudah terbangun sejak Indro berteman dengan dua putri Titiek sejak duduk bangku sekolah dasar.
Titiek Puspa Banyak Melahirkan Seniman Baru
Menurut Indro, di masa berkarier Titiek banyak melahirkan seniman baru. "Buat kami, jarang ada orang seperti itu. Meski saya tidak berkarya di panggung, tapi saya ingin seperti beliau, menolong orang," ucap dia, perihal aktris film Koboi Sutra Ungu dan Ini Kisah Tiga Dara itu.
Bagi Indro Titiek termasuk orang yang berjasa memperkenalkan Warkop DKI secara luas kepada penduduk Indonesia, melalui suaminya yang dikenal sebagai musisi jazz, Mus Mualim. "Bagaimana pun juga ada peran Tante Titiek kepada kami," katanya.
Menurut penuturan Indro, ada peran Mus Mualim dalam memperkenalkan dia dan teman-temannya dalam grup Warkop. Mereka bahkan diberi panggung dan tampil di RRI Jakarta. Sebagai pelawak mereka kerap mendapatkan ruang mengisi acara di TVRI pada 1977.
Indro mengatakan, dalam kariernya, peran Titiek tidak bisa dilupakan. Bagi dia, pelantun lagu "Di Sudut Bibirmu", "Esok Malam Kau Kujelang", itu merupakan sosok yang sangat mendukung anak muda terus berkarya. "Saya menjadi juri di mana-mana, beliau sebagai role model," kata Indro.
Merangkul Anak Muda agar Berkarya
Bahkan, kata Indro, peran Titiek yang terus mendukung anak muda berkarya juga dirasakan Irfan Hakim. "Irfan Hakim yang usianya jauh di bawah saya pun merasakan itu," tutur Indro.
Menurut Indro, spirit yang perlu ditiru dari Titiek adalah konsistensi dan totalitas. Titiek konsisten sebagai seniman sejak belia. Sementara totalitasnya sebagai penyanyi sangat terlihat saat ada peristiwa dan langsung dibuat menjadi lagu.
Indro mencontohkan, saat sahabatnya, Bing Slamet, yang juga penyanyi meninggal, Titiek langsung membuat lagu. Lirik lagu itu diberi judul "Bing". "Menurut saya itu gila, sih. Tidak semua orang bisa seperti itu," ujar pria kelahiran Purbalingga, Jawa Tengah, 8 Mei 1958.
Pilihan Editor: SBY: Titiek Puspa Maestro Lintas Generasi