Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Ini Kecemasan dan Kepasrahan Hilda Sebelum Mendaki Puncak Everest

Dua pendaki mahasiswi Indonesia yang telah mencapai puncak Gunung Everest kini tengah beristirahat di Kathmandu.

24 Mei 2018 | 05.50 WIB

Fransiska Dimitri dan Mathilda Dwi Lestari berhasil mencapai puncak Everest. instagram.com
Perbesar
Fransiska Dimitri dan Mathilda Dwi Lestari berhasil mencapai puncak Everest. instagram.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pendaki mahasiswi Indonesia yang telah mencapai puncak Gunung Everest kini tengah beristirahat di Kathmandu. Salah satu pendaki, Mathilda Dwi Lestari, mengabarkan, dia dan teman pendakiannya juga berpelesir sambil berjalan-jalan santai di ibu kota Nepal itu. "Semua dalam kondisi sehat, puji Tuhan," katanya saat dihubungi Tempo, Rabu malam, 23 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah beristirahat dan memulihkan kondisi tubuh, mereka dan tim pendukung akan menyiapkan rencana kepulangan. Tim The Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Universitas Parahyangan (WISSEMU) dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 1 Juni 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Lewat pesan pendek dari Kathmandu, Mathilda sedikit bercerita soal pengalamannya menjelang puncak gunung tertinggi di dunia itu. Perjalanan itu tidak seperti pada pendakian sebelumnya ke salah satu puncak Seven Summits yang nyaris gagal, karena kondisi fisik dinilai pemandu kurang layak. "Puji Tuhan, enggak seperti itu, semua lancar," ujar perempuan 24 tahun yang akrab disapa Hilda itu.

Saat menuju puncak Everest, mereka didampingi dua orang Sherpa dan pemandu asal Jepang. Semuanya ikut sampai ke puncak Everest. Hilda yang pernah sakit asma dan mengalami cedera lutut tidak mengalami kendala fisik di Everest. "Dengkul aman," tuturnya.

Sebelum berangkat, Hilda pernah mengungkapkan kecemasan soal kematian dan kepasrahan dalam pendakian bersejarah itu. Namun, ketika menjelang puncak, perjalanan yang mereka tempuh tidak seperti antara hidup dan mati. "Ada ngeri, karena medannya batu juga, takut kepeleset," katanya.

Bersama rekan duetnya, Fransiska Dimitri Inkiriwang, ia menempuh perjalanan kaki yang panjang dan lama untuk mencapai puncak pamungkas dalam misi ekspedisi Seven Summits tersebut. Dimulai pada awal April lalu melakukan aklimatisasi, mereka sampai ke puncak Gunung Everest hari Kamis, 17 Mei 2018, pukul 05.50 waktu setempat atau 07.05 WIB.

ANWAR SISWADI (Bandung)

Tulus Wijanarko

Tulus Wijanarko

Wartawan senior dan penyair.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus