Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Ini Lokasi Titik Nol Kilometer Yogyakarta yang Sebenarnya

Ini lokasi titik nol kilometer di Yogyakarta, tak jauh dari Gedung Agung, Malioboro dan Monumen Serangan Umum 1 Maret.

2 Maret 2023 | 16.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seniman membawakan tarian kuda lumping dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda di kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Ahad, 28 Oktober 2018. Acara yang digagas Aliansi Bela Garuda itu menjadi rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 serta guna menggelorakan semangat pemuda dengan pendekatan seni dan budaya. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Merujuk arsipdanperpustakaan.jogjakota.go.id, titik nol kilometer Yogyakarta adalah sebuah titik yang menjadi patokan untuk menentukan jarak antar daerah di wilayah Yogyakarta. Tak hanya Yogyakarta, kota-kota lain di luar kota ini pun memiliki titik nol.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kendati demikian, tidak sedikit orang yang masih belum mengetahui atau bingung ketika ingin mengunjungi titik nol kilometer Yogyakarta. Sebagian orang berasumsi bahwa titik nol kilometer yang dimaksud berada di Keraton Yogyakarta. Sebagian lainnya menganggap bahwa Tugu Yogyakarta adalah tempat titik nol kilometer berada. Lalu, ada pula yang beranggapan bahwa titik nol kilometer Yogyakarta terletak di Alun-Alun Utara atau di antara dua pohon beringin Alun-Alun Selatan. Semuanya tidak tepat. Sayangnya, semua asumsi dan anggapan orang-orang tersebut tidak tepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Letak titik nol kilometer Yogyakarta yang sebenarnya berlokasi di sepanjang jalan dari Alun-Alun Utara sampai Ngejaman di bagian ujung selatan Malioboro. Tidak perlu khawatir untuk menemukan tempat ini lantaran sebuah papan peringatan resmi di depan bekas bangunan Senisono dapat menjadi petunjuk titik nol kilometer Yogyakarta berada. Titik ini berada tepat di sekitar perempatan jalan yang ada di depannya. Pada akhir 1970-an sampai awal 198080-an, di tengah perempatan tersebut masih terdapat air mancur kota yang disebut sebagai letak pasti titik nol kilometer Yogyakarta.

Jika dilihat administratifnya, kawasan titik nol kilometer Yogyakarta bergabung dalam wilayah Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta. Kawasan ini menjadi persimpangan yang mempertemukan empat ruas jalan utama, yaitu Jalan KH. Ahmad Dahlan dari arah barat, Jalan Margo Mulyo dari arah utara, Jalan Panembahan Senopati dari arah timur, dan Jalan Pangurakan dari arah selatan. Hampir semua empat ruas jalan tersebut menjadi tempat yang banyak dilalui kendaraan umum, seperti bus, transjogja, andong, becak, dan kendaraan pribadi, sebagaimana dilansir jbbudaya.jogjabelajar.org.

Kawasan di sekitar titik nol kilometer Yogyakarta menjadi tempat yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan. Akibatnya, lokasi ini tidak pernah tertidur, meskipun hari sudah gelap. Kawasan ini kayak dikunjungi para wisatawan karena memiliki bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Belanda dengan gaya arsitektur art deco, gaya khas Eropa kuno. Bangunan-bangunan tersebut memiliki penyebutan khusus, yaitu loji. Meskipun bangunan besar dan tua itu sudah banyak mengalami pemugaran kembali, tetapi bangunan tersebut telah menjadi landmark Kota Yogyakarta yang tak pernah berubah dari bentuk aslinya.

Selain itu, kawasan sekitar titik nol kilometer ini juga menjadi wisata sejarah dan tempat perekonomian bagi para penduduk setempat. Di sisi wisata sejarah, kawasan titik nol kilometer Yogyakarta berdiri bangunan ataupun museum yang memiliki nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia, di antaranya Istana Gedung Agung, Museum Benteng Vredeburg, Monumen Serang Umum Satu Maret 1949, dan Kantor keuangan serta siaran radio (sekarang bernama Kantor BNI). Di sisi lain, dari segi ekonomi, kawasan ini menjadi tempat untuk berbelanja, khususnya bagi para wisatawan membeli cendera mata yang dapat ditemukan di Teras Malioboro dan Pasar Beringharjo. 

Selain dari dua aspek tersebut, titik nol kilometer Yogyakarta dengan wilayah yang strategis juga dapat dijadikan untuk melepas penat bagi wisatawan dengan hanya mengelilingi kawasan Malioboro dengan becak. Sebab, suasana kawasan titik nol kilometer sangat menyenangkan dan unik lantaran budaya Yogyakarta yang masih kental di sepanjang jalan ini. Didukung pula dengan masih kokohnya bangunan tua peninggalan Belanda yang semakin menambah keistimewaan kawasan ini.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus