Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Ini Sebabnya Wisatawan Harus Hati-Hati di Pantai Parangtritis

Lima wisatawan diseret ombak Pantai Parangtritis, dua lainnya meninggal dunia. Wisatawan harus hati-hati bila bermain air di pantai itu.

10 Februari 2020 | 18.29 WIB

Petugas SAR berjaga di gardu jaga di Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, 9 Juni 2016. Sejumlah warga mengaku jumlah kunjungan wisata di kawasan Pantai Parangtritis merosot akibat gelombang tinggi di pesisir selatan DI Yogyakarta sejak beberapa pekan terakhir. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Perbesar
Petugas SAR berjaga di gardu jaga di Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, 9 Juni 2016. Sejumlah warga mengaku jumlah kunjungan wisata di kawasan Pantai Parangtritis merosot akibat gelombang tinggi di pesisir selatan DI Yogyakarta sejak beberapa pekan terakhir. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Para wisatawan yang suka pelesiran di pantai selatan Yogyakarta harus hati-hati. Salah satunya, Pantai Parangtritis di Bantul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebab, di bibir pantai itu ada beberapa cerukan yang terisi pasir dan sering berpindah. Ombak yang tinggi sering menyeret wisatawan yang sedang mandi. Tekanan arus bawah juga mempunyai gaya tarik sehingga orang yang terseret ombak sulit melepaskan diri. Tarikan ombak itu sering disebut current

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebanyak tujuh mahasiswa di Yogyakarta menjadi korban keganasan ombak pantai selatan itu. Lima orang bisa diselamatkan, namun dua orang tewas terseret ombak, Sabtu malam, 8 Februari 2020. Satu orang ditemukan saat itu juga dalam keadaan tak bernyawa. Sedangkan satu orang lagi baru ditemukan Senin pagi, 10 Februari 2020. 

"Korban terakhir ditemukan di tengah laut," kata Koordinator Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa wilayah III Parangtritis, Muhammad Arief Nugraha, Senin, 10 Februari 2020.

Kronologi kejadian, pada Sabtu, 8 Februari 2020, rombongan mahasiswa pengunjung wisata Pantai Parangtritis, delapan orang tiba. Mereka menggunakan sepeda motor. Kemudian rombongan itu berbincang-bincang di area pantai. Tidak selang waktu lama, tujuh dari delapan mahasiswa  berinisiatif bermain air di pantai. 

Mereka tidak menyadari  bermain air di area cerukan pantai, lalu terseret arus ke tengah. Lalu lima  orang dapat terselamatkan. Sedangkan satu orang ditemukan meninggal dunia atas nama Eagan Ben Chang, 20 tahun.

Satu orang lagi atas nama Jeven Samuel Rendawa, 20 tahun, mahasiswa asal Pekanbaru itu, baru ditemukan oleh tim rescue pada Senin pagi, atau dua hari setelah kejadian dalam keadaan meninggal dunia.

Korban Jeven ditemukan Lebih kurang di 1,74 kilometer dari lokasi kejadian. Jasad korban lalu diserahkan kepada pihak keluarga.

Pengunjung berada di kawasan wisata Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, 27 Juni 2017. Saat libur lebaran 2017 sejumlah destinasi wisata pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta dipadati pengunjung. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Muhammad Widi, salah satu mahasiswa yang ikut rombongan tidak ikut berenang. Ia mengaku hanya ingin berwisata, tapi memang tidak ikut bermain air laut.

"Awalnya kami hanya ingin wisata saja. Kami hanya ingin refreshing, saya tidak tahu mereka berenang di pinggir atau di tengah," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus