Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Nazril Irham alias Ariel Noah, vokalis band Noah baru saja berlibur bersama keluarganya ke Desa Hakuba Jepang. Dalam vlog berdurasi 10 menit, Ariel membagi kisahnya berlibur dan bermain ski di sana bersama anak perempuannya, Allea.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Ariel Noah Bagi Tips Traveling ke Jepang
Mereka menghabiskan dua hari di Hakuba. Ia bersama keluarganya menginap di Green Valley Hakuba. Menurut Ariel, tempatnya tidak ramai dan nyaman, sehingga dia lebih leluasa menghabiskan waktu bersama ibu dan anaknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di Hakuba kita bisa belajar kultur masyarakatnya selain bermain ski," kata Ariel.
Sebelum menjajal berseluncur di atas es, Ariel dan Allea mengikuti kursus ski singkat. Menurut Ariel dibutuhkan waktu dua jam untuk berlatih, sebelum diizinkan untuk melenggang di atas permukaan salju.
Hakuba yang terletak di prefektur Nagano itu bisa ditempuh dengan menggunakan bus dari Tokyo selama sekitar 3 jam. Tempat ini memang "menjual" salju selama musim dingin hingga musim dingin berakhir pada akhir Maret.
"Saat akhir musim dingin, pegunungan Alpen Jepang hanya menyisakan salju pada puncak-puncaknya saja. Puncak gunung itu tampak seperti kuda putih. Kami menyebutnya Si Kuda Putih," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pariwisata Hakuba Goryu Bunsei Sato, tentang maskot di desanya yang bernama "Victoire Cheval Blanc Murao 3rd".
Mereka menyebut wilayahnya yang berada di ketinggian 705 meter di atas permukaan laut itu sebagai desa. Desa Hakuba bukanlah daerah dengan sebagian besar penduduknya berladang atau petani. Hampir seluruh warga Hakuba mengandalkan sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan mereka, terutama wisata olahraga ski salju dan papan seluncur salju.
Setidaknya terdapat lima resor wisata olahraga ski di desa seluas 189,36 kilometer persegi itu. Maka, hilir-mudik turis domestik dan mancanegara membawa perlengkapan ski salju dan papan seluncur salju menjadi pemandangan lumrah di Hakuba.
"Olahraga ski telah masuk di desa kami sejak 1913. Kami sudah mulai mempunyai sebuah tempat penginapan bagi turis pada 1937," kata Wakil Kepala Desa Hakuba Oota Humitoshi.
Salah satu pemilik pondok penginapan di Hakuba, Kyoji Hitomi mengakui memang hanya salju pada musim dingin yang menjadi andalan wisata. Hitomi menghabiskan tiga musim lainnya untuk mengelola pondok penginapan di kota Kyoto.
Bersama istri dan sejumlah kerabatnya, Hitomi mengelola pondok Tokiwatei mulai akhir Desember hingga akhir Maret. "Saya adalah generasi keempat yang mengelola pondok penginapan ini dan juga di Kyoto," ujar Kyoji Hitomi.
Walaupun menjadi satu-satunya penginapan yang mempunyai arsitektur rumah Jepang, pondok Tokiwatei tak lantas menjadi primadona bagi para pengunjung. Hitomi masih harus bersaing dengan puluhan penginapan lain yang memiliki arsitektur rumah modern.
Artikel lain: Wisata Ski, Hakuba, Surga Salju di Jepang
Wisata musim dingin di Hakuba, kata Hitomi, tidak hanya olahraga ski ataupun onsen. "Kalian bisa mengamati monyet salju yang berendam di onsen di desa Jigokudani, Nagano," ujar Hitomi.
Antara