Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di antara banyak foto di dinding Warung Made Kuta, Bali, foto hitam putih dalam bingkai kayu cokelat di dekat tangga itu menarik perhatian. Foto itu tampak tua, tidak berwarna, dan gambarnya kabur, memperlihatkan seorang perempuan dengan laki-laki di warung kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warung kecil itu adalah cikal bakal Warung Made, yang kini jadi Made's Warung, ikon kuliner Bali yang populer di kalangan wisatawan lokal dan mancanegara. Warung itu ada sejak 1969, ketika Pantai Kuta baru dikenal sebagai tempat berselancar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tentu Kuta belum seramai sekarang. Terlalu banyak perubahan yang terjadi di kawasan pantai di selatan Bali ini dalam waktu tujuh dekade.
Dony Pranayoga, keponakan Ni Made Masih, pemilik warung ini, mengatakan bahwa dulu orang tua Made atau Made Senior menjual jajanan khas Bali dan kopi di warung kecil. Jika dilihat di foto, lebarnya tak lebih dari tiga meter dengan panjang yang kurang lebih sama. Tak tampak ada meja dan kursi di sana seperti warung makanan pada umumnya.
“Kondisi Made's Warung dulu dan sekarang, astungkara, sudah banyak perubahan karena kerja keras Bu Made dan Pak Peter (Steenbergen, suami Made) dan keluarga semuanya,” kata Dony kepada Tempo saat dijumpai di Bali di sela-sela peluncuran Bir Bintang Arak Jeruk Madu yang berkolaborasi dengan Warung Made, akhir Januari 2025.
Pada masa-masa awal warung ini hanya berupa bangunan semi permanen. Dony pernah diceritakan sang nenek bahwa dulu lantainya masih tanah. Made dan keluarganya tinggal di ruangan di belakang warung bersama lima anaknya. Made Masih adalah salah satunya.
"Zaman itu susah. Ibu (Made) juga tidak bisa (melanjutkan) sekolah karena tidak punya uang. Jadi yang dia tahu hanya kerja keras, dan semua ini adalah hasil kerja kerasnya," kata dia.
Sering Disinggahi Turis
Dalam sebuah video yang ditayangkan saat peluncuran Bir Bintang, Ni Made Masih bercerita bahwa warung pertamanya didirikan hanya selang lima tahun setelah Pantai Kuta mulai didatangi wisatawan asing untuk surfing. Saat itu belum terlalu ramai. Warung juga tidak banyak. Setiap ada turis yang akan ke Pantai Kuta, mereka akan lewat warung itu dan singgah. Lokasi warung yang dulu masih sama dengan yang sekarang.
“Kuta itu (dulu) daerah nelayan, satu-satunya jalan (ke Kuta), jalan pantai itu,” kata Made.
Made Masih baru lulus sekolah dasar. Dia tidak melanjutkan sekolah dan memilih belajar berdagang makanan dari orang tuanya. Ia juga belajar resep-resep makanan khas Bali. Itulah awal mula restoran ini berkembang.
Nasi Campur Bali
Salah satu makanan legendaris Made's Warung adalah nasi campur Bali yang ada didaftar menu sejak awal warung ini didirikan. "Ini merupakan menu otentik yang petama kali di Made's Warung," kata Dony.
Nasi campur ini isinya ayam sisit, kripik tempe, sayur gonde, prawn chili, serundeng, rendang, dan sambal Bali. Kadang isinya berubah, tergantung ketersediaan bahan.
Selain nasio campur, menu awal Made's Warung adalah nasi goreng. "Jadi dua menu ini yang paling lama dan paling laku sampai saat ini.
Nasi campur Bali dan nasi gorengnya tidak berubah, tapi Made's Warung dan Pantai Kuta kini sudah tak sama. Warung Made sekarang sudah memiliki cabang di Seminyak dan Jakarta. Kuta, yang dulu didatangi turis asing yang ingin mencari ketenangan dan menjalani slow living, kini penuh sesak dengan hotel dan restoran yang tak pernah sepi dari wisatawan.
Pilihan Editor: Dikeluhkan Wisatawan Asing, Pantai Kuta akan Ditata dan Dibenahi