Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Kota Tua Semarang Setelah "Diguyur" Ratusan Miliar

Kota Tua Semarang bertahun-tahun merana: kusam, kumuh, dan kotor, banyak bangunan yang rusa. Kini, kota tua menjadi spot yang paling menawan.

24 Agustus 2019 | 13.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Semarang dahulu kala merupakan salah satu kota Bandar yang diperhitungkan. Dari kota itulah pada abad 19, kopi, gula, karet, dan rempah-rempah dikirim ke Eropa. Kota Tua Semarang menjadi pusat perdagangan – sebuah kota yang dipagari oleh benteng. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun Kota Tua Semarang sempat lama tak terurus, hingga Pemkot dan Pemprov Semarang merevitalisasi kawasan kota tua pada April 2019 lalu, kawasan kota lama Semarang semakin instagramable. Ruas jalan yang telah ditata ulang menjadikan jalanan Kota Tua Semarang serasa lapang. Bangunan-bangunan tua menjadi lebih gagah seperti pada masa lalu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Satuan Kerja Pengembangan Kawasan telah mulai menata kawasan kota lama Semarang sejak Desember 2017. Sebagai pelaksana, PT Brantas Abipraya (Persero) bersama KMI (KSO) menjadi kontraktor yang didaulat mengerjakan proyek senilai Rp172 miliar tersebut.

Penataan kawasan yang dilakukan antara lain, pekerjaan infrastruktur jalan, drainase, serta aplikasi street furniture dan lansekap. Selain itu, Brantas Abipraya juga membuat kolam retensi dan rumah pompa sekaligus pemindahan utility dan eksisting BPCB. 

Revitalisasi kawasan seluas 7,74 kilometer persegi itu dirasa perlu mengingat Kota Semarang memiliki kawasan dan bangunan yang bersejarah. Ditambah, sejumlah pertimbangan seperti banyaknya bangunan peninggalan Belanda yang memiliki potensi wisata sejarah dan ekonomi. 

Revitalisasi ini juga mengacu pada peremajaan kawasan warisan bersejarah yang merupakan pelaksanaan dari Perda No. 8/2003 Tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Kota Lama Semarang. Revitalisasi itu juga bertujuan untuk mengurangi ancaman rob, yang sehari-hari mendera kota tua.

Segala jerih payah itu, nantinya tertebus bila wilayah Kota Tua Semarang masuk sebagai Warisan Budaya UNESCO, yang saat ini dalam proses penetapan World Heritage berdasarkan tentative list No. 6011 UNESCO.

Salah satu sudut Kota Tua Semarang. Foto: @moeji_koeswoyo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus