Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Robbie Williams Mengaku Depresinya Kambuh setelah Satu Dekade

Robbie Williams pertama kali didiagnosis menderita depresi di usia dua puluhan dan telah berjuang melawan kecanduan di tengah popularitasnya.

8 April 2025 | 15.00 WIB

Robbie Williams tampil dalam konser menyusul rilis album terbarunya Swing Both Ways di Rod Laver Arena, Selasa 16 September 2014 di Melbourne, Australia. Scott Barbour/Getty Images
Perbesar
Robbie Williams tampil dalam konser menyusul rilis album terbarunya Swing Both Ways di Rod Laver Arena, Selasa 16 September 2014 di Melbourne, Australia. Scott Barbour/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Robbie Williams mengaku bahwa ia menderita depresi berat di awal tahun ini. Kondisi ini ia alami lagi setelah terakhir kali terjadi satu dekade lalu. Penyanyi berusia 51 tahun itu pertama kali didiagnosis menderita depresi di usia dua puluhan dan telah berjuang melawan kecanduan di tengah popularitasnya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Awal 2025 ini, Williams kebingungan karena masalah kesehatan mentalnya kembali. "Saya sedih, saya cemas, saya depresi," kata dia, seperti dilansir Mirror

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akhir tahun lalu, pesonel boyband era 1990-an, Take That, itu jujur mengakui bahwa ia tidak menangani kesehatan orang tuanya yang buruk sebagaimana mestinya. Ibunya, Janet, didiagnosis menderita demensia, empat tahun setelah ayahnya Pete didiagnosis menderita Parkinson.

Robbie mengatakan tidak tahu bagaimana menghadapi situasi yang menurut dia sangat rumit itu. Ditambah lagi, ia sangat sibuk dengan segala urusannya. "Begini saja: kita semua manusia, dengan kesulitan masing-masing, dan saya mencoba mengatasi kesulitan saya," kata dia. 

Masalah Kesehatan Keluarga

Robbie pertama kali berbicara tentang diagnosis ibunya setelah mengungkap bagaimana film biografinya Better Man menggambarkan hubungan kasih sayang dengan mendiang neneknya yang menderita demensia dalam film tersebut. Ternyata kondisi yang sama dialami ibunya. "Dan ayah saya menderita Parkinson dan tidak bisa bangun dari tempat tidur. Jadi, saya berada di bagian lain kehidupan saya saat ini," katanya. 

Pada tahun 2020 Robbie mengungkapkan bahwa ayahnya, Pete, telah didiagnosis menderita Parkinson, dan mengakui pada saat itu bahwa ia berjuang melawan rasa takut dan panik atas diagnosis ayahnya. Pada saat yang sama, dia didiagnosis terinfeksi Covid-19 sehingga ia dan keluarganya mengisolasi diri ribuan mil jauhnya dari orang tuanya di Los Angeles.

Orang tua Robbie, Janet dan Pete, berpisah pada 1977. Pasangan itu juga memiliki seorang putri bernama Sally, yang 11 tahun lebih tua dari Robbie.

Khawatir pada Orang Tua 

Bintang pop itu sebelumnya mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kedua orang tuanya dalam sebuah wawancara dengan The Sun. Ia mengatakan bahwa kedua orang tuanya berada pada usia yang sangat rentan terhadap apa yang sedang terjadi. "Jadi saya berbicara dengan mereka melalui telepon setiap hari," katanya. 

Istrinya, Ayda, 45, juga punya kekhawatiran sendiri pada orang tuanya. Penyakit kanker ibu Aida, Gwen, telah kambuh setelah bertahun-tahun. Gwen juga didiagnosis menderita Parkinson dan Lupus.

Dalam wawancara terbarunya dengan The Mirror, Robbie Williams juga berbicara tentang mengonsumsi obat penekan nafsu makan untuk menurunkan berat badan. Ada kekhawatiran obat itu berkontribusi terhadap masalah kesehatan mentalnya.

MIRROR | DAILY MAIL

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan menjadi anggota redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus