Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nian gao atau kue keranjang identik dengan perayaan tahun baru Imlek. Kue ini terbuat dari tepung ketan dan gula merah. Teksturnya kenyal dan lengket seperti dodol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam perayaan Imlek, kue ini disajikan sebagai penganan camilan sehari-hari sampai Cap Go Meh dua pekan setelahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemilik usaha kue keranjang Hoki, Kim Hin Jauhari, membagikan cara menyajikan kue ini. Kata dia, kue ini biasanya dibungkus dengan plastik transparan yang membuat bentuknya tidak berubah meskipun ditumpuk. Namun, tekstur lengket kue keranjang membuat plastik ini sulit dilepas. Jadi, untuk melepas plasti itu, di amenyarankan menggunakan air matang.
"Kita hanya cukup ambil air saja, tapi air matang ya, jadi tinggal oles-oles saja di seluruh bagian plastiknya dengan merata. Sesudahnya, kita tinggal lepaskan saja," katanya kepada Antara di produksi kue keranjang Hoki di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Kamis, 1 Februari 2024.
Selain cara melepas plastik, Jauhari juga menjelaskan cara memotong kue keranjang. Kue ini umumnya berbentuk bulat seperti keranjang. Supaya bisa dipotong dengan rapi dan sama rata, dia memiliki trik khusus.
"Biasanya kalau mau rapi itu, kita potong kue ini dengan bantuan orang lain. Yang satu potong, yang satunya lagi pegang bagian yang ingin dipotong sambil agak ditarik," katanya. "Alat potongnya itu juga setelah digunakan untuk memotong dicelupkan dulu ke air, lalu lap, dan gunakan kembali, begitu seterusnya," ia menambahkan.
Sejarah sajian kue keranjang saat Imlek
Dilansir dari Atlas Obscura, adat istiadat pertama yang berkaitan dengan kue keranjang tercatat pada masa Dinasti Han (206 SM – 220 M). Dalam Chinese New Year: Fact & Folklore, William C. Hu mencatat bahwa gao, atau kue puding, awalnya dimakan bukan pada Tahun Baru, melainkan pada hari kesembilan bulan kesembilan lunar, pada hari libur yang dikenal sebagai Chongyang. Pada saat Chongyang, masyarakat Tionghoa mempraktikkan denggao, sebuah ritual yang melibatkan makan kue puding untuk mendapatkan keberuntungan. Ketika orang-orang mulai mengonsumsi lebih banyak gao sepanjang tahun, variasi gao khusus untuk Tahun Baru Imlek menjadi favorit.
Ada kepercayaan bahwa saat Imlek, kue ini dapat mengusir monster, dan diciptakan sebagai suap kepada dewa dapur kuno untuk menutup rapat bibir mereka sehingga mereka tidak bisa membocorkan rahasia ibu rumah tangga kepada tetangga yang usil.
Tapi apa pun kisah di balik kue keranjang, kue ini selalu dinantikan saat Imlek.
ANTARA | ATLAS OBSCURA
Pilihan Editor: Cara Membuat Kue Keranjang atau Nian Gao Untuk Perayaan Imlek