Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Letusan Gunung Berapi Ancam Pulau Santorini

Gunung berapi di Santorini kembali menujukan aktivitas vulkanik. Ilmuwan setempat memperkirakan ancaman letusan tidak akan terjadi.

1 Februari 2025 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kota Santorini di Yunani. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas vulkanik yang meningkat di destinasi wisata terkenal di Santorini, Yunani, menimbulkan kekhawatiran. Pejabat berwenang bersama ilmuwan di Kementerian Krisis Iklim dan Perlindungan Sipil melakukan pertemuan pada Rabu 29 Januari 2025 untuk membahas aktivitas gunung berapi Santorini tersebut. Pihak kementerian mendeteksi adanya aktivitas seismik-vulkanik ringan melalui sensor pemantauan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Peningkatan aktivitas yang tercatat di patahan pusat gunung berapi di Kaldera. Karena alasan ini, Komite Ilmiah terus memantau fenomena tersebut, menganalisis data dan memperbarui perencanaan tindakan pencegahan yang sesuai,” kata pengumuman yang dirilis Kementerian Krisis Iklim dan Perlindungan Sipil dikutip dari Greek Reporter.

Aktivitas vulkanik gunung berapi

Para ilmuwan memantau Busur Vulkanik Hellenic yang membentang dari Peloponnese di Yunani selatan sampai Kyklades. Tercatat adanya peningkatan di garis patahan pusat bagian utara kaldera Santorini. Aktivitas vulkanik yang terjadi di gunung berapi Santorini dilaporkan memiliki persamaan dengan kejadian pada 2011-2012 yang berlangsung selama 14 bulan dan berakhir tanpa letusan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tahun lalu, Gunung berapi Santorini memiliki ruang magma yang terus berkembang dan berpotensi memicu ledakan besar lain dalam 150 tahun ke depan. Wali Kota Santorini, Nikos Zorzos mengatakan dirinya sudah mengetahui aktivitas seismik yang terjadi di pulau tersebut. 

“Ini adalah aktivitas yang normal. Dari waktu ke waktu, kita mengalami resesi dan kenaikan. Tidak ada indikasi apa pun yang akan terjadi. Fenomena ini terus dipantau oleh para ahli,” katanya kepada iefimerida.

Meningkatnya aktivitas vulkanik menjadi kekhawatiran dan ancaman akan letusan gunung berapi di Santorini. Namun, para ilmuwan dengan data yang sudah diperoleh mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk merasa khawatir. Efthymios Lekkas seorang seismolog dan kepala komite pemantauan ilmiah untuk Hellenic Volcanic Arc menyampaikan aktivitas gunung berapi yang naik turun tidak akan menyebabkan ledakan melainkan gempa bumi kecil.

Lebih lanjut, Profesor seismologi Universitas Aristoteles di Tesalonika, Kostas Papazachos memberikan respon sama atas aktivitas kaldera Santorini.

“Ini adalah fenomena yang sedang berlangsung dan kami memantaunya dengan saksama. Kegempaannya mirip dengan yang terjadi sebelumnya. Tidak ada alasan untuk khawatir pada tahap ini. Namun, kami tetap berkewajiban untuk memeriksa dan bersiap menghadapi skenario yang merugikan. Yaitu, mempersiapkan diri secara ilmiah dan operasional,” ujarnya.

Aktivitas vulkanik tersebut menjadi perhatian karena tempat ini juga menjadi lokasi letusan gunung berapi terbesar yang terjadi pada sekitar tahun 1620 SM. Erupsi tersebut menghancurkan bagian tengah pulau yang membuatnya runtuh ke laut dan menciptakan cekungan besar berisi air yang dikelilingi oleh tebing curam. 

Gunung itu terakhir kali meletus pada 1650 dan menewaskan lebih dari 70 orang dan menyebabkan tsunami. Kemudian, gempa bumi kuat disertai gas beracun terjadi pada 10 Januari dan 2 Februari 1950. Secara vulkanis, kaldera itu masih aktif dengan Nea Kameni sebuah pulau yang berada tepat di tengahnya. 

Destinasi wisata terkenal di Yunani

Santorini saat ini dikenal sebagai objek wisata populer di Yunani yang memiliki pulau berbentuk bulan sabit. Rumah-rumah bercat putih dan gereja-gereja berkubah biru yang berada di tepi tebing kaldera menjadi daya tarik wisata. 

Selain itu, pemandangan matahari terbit dan produksi anggur terbaik menjadikan daerah ini ramai dikunjungi wisatawan. Pulau yang dijuluki “Pulau Anggur” ini menjadi objek wisata geologi yang dikaitkan memiliki hubungan dengan peradaban Minos dan legenda Atlantis. 

NIA NUR FADILLAH | GREEK REPORTER | AP NEWS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus