Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Boyolali - Gunung Merapi masih tertutup untuk aktivitas pendakian karena berstatus waspada. Meski begitu, gunung dengan ketinggian sekitar 2.968 meter di atas permukaan laut ini tetap memiliki daya tarik bagi wisatawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu objek wisata yang menarik di sekitar Gunung Merapi adalah Triple T alias Tretes Taman Tani. Letaknya di Tretes, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. "Selama Gunung Merapi berstatus waspada, banyak wisatawan dari luar kota yang datang untuk berkemah," kata seorang pengelola Tretes Taman Tani, Khoeroni, kepada Tempo, Rabu, 23 Mei 2019.
Area berkemah terbilang wahana baru di Tretes Taman Tani. Dataran berundak dengan latar panorama jurang yang mengular di bawah punggung Gunung Merapi sisi selatan itu semula sawah tadah hujan. Setelah dikeringkan, bekas sawah yang kini menjelma dataran beralas rumput hijau di balik gerbang masuk Tretes Taman Tani itu dapat menampung sekitar 80 tenda dome.
Harga tiket masuk Tretes Taman Tani hanya Rp 5.000 per orang. Adapun tarif parkirnya Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Jika hendak berkemah, wisatawan tidak dipungut biaya tambahan lagi. Hanya tarif parkirnya naik jadi Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10 ribu untuk mobil.
Area berkemah atau camping ground yang berlatar pemandangan Gunung Merapi di Tretes Taman Tani, agrowisata di Dusun Tretes, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali. TEMPO | Dinda Leo Listy
Bagi wisatawan yang tidak membawa tenda, Tretes Taman Tani menyediakan persewaan tenda. Tarif sewa tenda dome berukuran 3 x 4 meter seharga Rp 40 ribu per malam. Khoeroni menjelaskan tenda sewaan itu berasal dari pihak ketiga di luar Dusun Tretes. "Kami fokus pada pengelolaan agrowisata," kata dia.
Setelah libur Lebaran tahun ini, Khoeroni melanjutkan, pengelola Tretes Taman Tani akan serius mengelola wahana camping ground. Selain membeli sejumlah tenda untuk disewakan, Tretes Taman Tani juga bakal memasang lampu-lampu lampion di taman bunga dan jalan-jalan setapak pematang kebun sayurnya sebagai penunjang pariwisata di malam hari. "Setelah Lebaran kami juga akan buka 24 jam," ujar Khoeroni.
Selain menghadirkan nuansa indah di camping ground, Khoeroni menambahkan, pemasangan lampu-lampu lampion dari kain dan berangka besi itu juga menciptakan suasana romantis bagi pengunjung yang sekadar singgah ke kantin Tretes Taman Tani. Menu andalan di kantin tersebut adalah kopi asli Merapi.
Pagar hidup berupa tanaman bunga warna-warni di area kebun sayur di Tretes Taman Tani, agrowisata di Dusun Tretes, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali. TEMPO | Dinda Leo Listy
Keberadaan kantin Tretes Taman Tani, berupa bangunan berdinding batu dan berkaca lebar layaknya rumah kurcaci di film-film fiksi. Kantin ini juga memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkemah. "Kalau mau beli makan bisa di warung-warung tepi sepanjang jalur Solo - Selo - Borobudur (SSB)," kata Khoeroni.
Tretes Taman Tani hanya berjarak sekitar 300 meter dari jalur Solo - Selo - Borobudur, jalan utama yang menghubungkan sejumlah destinasi wisata alam di lereng Gunung Merapi dan Merbabu wilayah Boyolali dan Magelang. Dengan begitu, selama menginap di Tretes Taman Tani, wisatawan juga dapat mengisi waktu dengan berkunjung ke sejumlah objek wisata lain di kawasan kecamatan Selo.