Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Liburan ke luar negeri kini kembali diminati setelah aturan Covid-19 di sejumlah negara diperlonggar. Sejak pandemi virus corona, sebagian besar negar di dunia cenderung menggunakan pembayaran tanpa uang tunai karena aman dan praktis. Jadi, apakah masih perlu menukar mata uang asing?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dari membayar makan malam hingga naik bus, kini lebih banyak layanan menerima transaksi tanpa uang tunai. Sebuah riset di negara-negara Eropa menunjukkan konsumen sudah memilih untuk menggunakan kartu nirsentuh untuk banyak transaksi sehari-hari bernilai kecil yang sebelumnya mereka lakukan dengan uang tunai. Mengingat hal tersebut, wisatawan jadi tergoda untuk tidak repot menukar uang ke mata uang asing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Meskipun demikian, menurut Simon Phillips, managing director No1 Currency Travel Money, uang tunai tetaplah yang terbaik. Memang ada godaan untuk tidak menyiapkan uang tunai, apalagi bagi mereka yang terbiasa dengan pembayaran non-tunai. Di beberapa negara, bahkan Eropa, teknologi pembayaran berbasis aplikasi dan digital masih sangat baru.
“Bahkan di destinasi populer Eropa seperti Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis, pengecer dan restoran masih menangani lebih banyak transaksi tunai daripada dengan kartu,” kata dia.
Pemimpin Redaksi situs perbandingan uang perjalanan Quotegoat.com, Michael Foote, menambahkan, berapa banyak mata uang asing yang perlu dibawa saat berada di luar negeri akan bergantung pada tujuan. “Lakukan riset online untuk menemukan betapa tanpa uang tunai suatu negara. Beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia hampir seluruhnya tanpa uang tunai,” kata dia. Tapi negara-negara di Asia masih tergantung pada uang tunai.
Bahkan jika suatu negara sebagian besar menggunakan nontunai, penting juga untuk menyiapkan uang tunai. "Jika pergi ke negara yang secara luas menerima kartu sebagai pembayaran, Anda mungkin memerlukan sedikit uang tunai untuk hal-hal seperti mesin penjual otomatis, loker, meteran parkir, tip, troli belanja, pengamen, pedagang pantai, dan kios pasar,” kata dia.
Selain itu, ada dua keuntungan menggunakan uang tunai saat traveling ke luar negeri. Pertama, mengetatkan anggaran. Menggesek kartu bank dapat membuat belanja jadi lebih mudah dan sehingga gampang kehilangan kendali anggaran. Jadi, jika ingin liburan yang tidak menguras kantong, maka uang tunai bisa menjadi teman terbaik. “Memiliki cadangan uang tunai juga dapat mempermudah penganggaran saat Anda pergi. Ketika kita harus mengetatkan pengeluaran, mengambil uang tunai memungkinkan melihat setiap sen yang keluar,” kata Phillips.
Kedua, tetap aman. Meskipun uang tunai mudah dicuri, penting juga untuk mempertimbangkan keamanan kartu kredit saat bepergian. "Alasan besar lainnya untuk menggunakan uang tunai di luar negeri adalah untuk menghindari menjadi korban penipuan kartu kredit,” kata dia.
Untuk keamanan maksimum, pakar merekomendasikan untuk memiliki beberapa metode pembayaran yang berbeda untuk liburan. "Memiliki mata uang lokal menawarkan ketenangan pikiran; Anda dapat yakin bahwa uang tunai akan diterima, dan tidak ada kemungkinan kejutan buruk ketika tagihan restoran datang dan pelayan memberi tahu bahwa mereka hanya menerima uang tunai," kata Pihillips.
EXPRESS.CO.UK
Baca juga: Tak Sekadar Bisa Jalan-jalan, Ini 7 Manfaat Suka Traveling
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Foto 
