Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Lima Desa Pesisir Bantul Bentuk Komunitas Siaga Tsunami

Pantai-pantai favorit wisatawan yang berlibur di Yogyakarta sebagian besar tersebar di Kabupaten Bantul, berbatasan dengan dengan Samudera Hindia.

11 Juli 2023 | 16.18 WIB

Wisatawan berselancar di Pantai Parangtritis Yogyakarta pada Ahad, 8 Mei 2022. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Perbesar
Wisatawan berselancar di Pantai Parangtritis Yogyakarta pada Ahad, 8 Mei 2022. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Selain Kabupaten Gunungkidul di DI Yogyakarta, Bantul dikenal salah satu gudangnya obyek wisata pantai yang sebarannya ada di Kecamatan Kretek, Sanden, juga Srandakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak hanya Pantai Parangtritis, belasan pantai lain juga ada di kabupaten yang tersambung jalur lurus di selatan Kota Yogya itu, sebut saja Pantai Goa Cemara, Pantai Depok, Pantai Samas, Pantai Kuwaru, dan Pantai Parangkusumo. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun perlu diketahui, Kabupaten Bantul yang berbatasan dengan Samudera Hindia itu memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap aktivitas gempa bumi dan tsunami. 

"Potensi kerawanan terhadap gempa dan tsunami di pesisir selatan seperti Bantul karena aktivitas subduksi megathrust di selatan Jawa," kata Kepala Stasiun Geofisika Sleman Setyo Aji Prayudi di sela penyelenggaraan Sekolah Lapang Gempa Bumi di Bantul, Senin, 10 Juli 2023.

Megathrust merupakan zona pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Samudra Hindia yang berpotensi mengakibatkan gempa kuat yang bisa disertai tsunami. 

Dengan potensi bencana itu, Setyo menuturkan masyarakat, terutama yang tinggal dan beraktivitas di pesisir, perlu kewaspadaan lebih untuk melakukan penyelamatan dan meminimalisasi risiko korban jiwa maupun materi. 

Salah satu cara untuk meningkatkan kewaspadaan itu adalah membentuk Tsunami Ready Community atau masyarakat siaga tsunami.

Untuk pesisir selatan Kabupaten Bantul, ada lima kalurahan yang kini masyarakatnya memiliki komunitas siaga tsunami, yakni Kalurahan Parangtritis, Tirtohargo, Srigading, Gadingsari, dan Poncosari.

Sebanyak 50 warga dari komunitas siaga tsunami di Bantul itu dilatih kesiapsiagaan tsunami selama dua hari ini, Senin-Selasa 11-12 Juli 2023. Mereka dilatih melakukan gladi ruang, susur jalur evakuasi tsunami, hingga verifikasi gejala tsunami. Komunitas itu melibatkan para pelaku pariwisata, desa, sekolah, komunitas kebencanaan, dan aparat.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Bantul Didik Warsito mengatakan langkah mitigasi struktural maupun nonstruktural jadi bagian penting siaga tsunami. 

Mitigasi struktural terkait kesiapan sarana kebencanaan seperti alat early warning system atau EWS, sedangkan mitigasi non struktural seperti edukasi masyarakat. 

"Untuk siaga tsunami ini mitigasi struktural dan non struktural harus berimbang," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Mila Novita

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan menjadi anggota redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus