Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua mahasiswa Fakultas Teknologi Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad) tewas akibat tersambar petir saat berkemah di Batu Kuda, Gunung Manglayang, pada Jumat malam, 23 Februari 2024.
Wakil Dekan Sumberdaya dan Organisasi FTG Unpad, Cipta Endyana menuturkan terdapat tiga mahasiswa yang menjadi korban sambaran petir. Dua mahasiswa yang meninggal, ungkap Cipta adalah Mitzelion Rayi Adimastya Putra angkatan 2021, dan Bangkit Alyuda Prasetyo angkatan 2022. “Mereka meninggal dunia karena tersambar petir pada hari Jumat malam tanggal 23 Februari 2024,” ujar Cipta, Ahad, 25 Februari 2024. “Seorang mahasiswa lagi masih dirawat di rumah sakit,” katanya
Berkemah atau naik gunung saat musim hujan dan cuaca buruk memiliki sejumlah risiko. Selain berpotensi disambar petir, pendaki juga harus berhati-hati terhadap pohon rubuh, tanah longsor bahkan air bah. Memilih waktu yang tepat untuk kemping bisa jadi pilihan bijak. Namun jika tetap pergi kemping di musim hujan ini, beberapa tips dari National Oceanic and Atmospheric Administration ini bisa jadi pertimbangan:
1. Mengetahui Kondisi Cuaca Saat Menentukan Hari Berkemah
Sebelum melakukan berkemah, sebaiknya mencari tahu bagaimana kondisi cuaca di lokasi kemah. Hal ini bisa menjadi poin untuk memutuskan melanjutkan berkemah atau tidak. Bagaimana kondisi jalur perkemahan saat terjadi hujan dapat menjadi pertimbangan untuk keselamatan para orang yang melakukan kemah. Untuk mengetahui bagaimana kondisi cuaca yang ada di sekitar lokasi perkemahan dapat dilakukan dengan menghubungi tim basecamp di lokasi perkemahan tersebut.
2. Mematikan Alat Elektronik dan Tidak Memakai Logam
Gelombang yang dipancarkan alat elektronik seperti ponsel, radio, walkie talkie dan GPS dapat menjadi pemicu sambaran petir. Sebaiknya matikan semua alat elektronik yang ada untuk menghindari petir, karena potensi sambaran ke alat elektronik dapat memiliki muatan yang berbeda.
Peralatan logam juga sebaiknya dihindari seperti aksesoris atau peralatan makan, karena bahan logam dapat menghantarkan listrik dan juga menangkap kilat. Sebaiknya lepaskan semua peralatan logam yang menempel di tubuh dan beri alas juga untuk peralatan logam jika berada di tanah maupun di dalam tenda.
3. Jangan Berlindung di Bawah Pohon
Cuaca memang terkadang tidak dapat diprediksi, bisa saja di tengah perjalanan cuaca yang tadinya cerah dapat berubah menjadi gelap, mendung bahkan hujan. Jika hal ini terjadi ada baiknya untuk tidak berlindung di bawah ataupun sekitar pohon saat hujan. Petir biasanya akan menyambar objek yang tinggi, dan sebaiknya juga hindari membangun tenda di bawah pohon ataupun tiang. Petir yang menyambar objek tinggi aliran listriknya akan mengalir ke tanah dan bisa membahayakan apapun yang ada di bawah objek tersebut.
Padang rumput dan area terbuka juga sebaiknya dihindari lantaran sambaran petir dapat langsung mengarah ke tanah. Sebaiknya bangun tenda di dekat tebing, dan jika tidak ada tebing dan kondisi tidak memadai sebaiknya turun ke daerah yang lebih landai atau tidak usah melanjutkan pendakian dan meminta pertolongan.
4. Membuat Jarak Aman antar Pendaki
Sebaiknya buat jarak dan tidak terlalu bergerombol di antara kelompok-kelompok yang ingin berkemah untuk mencegah kondisi terburuk. Sebaiknya beri jarak sekitar 4 meter antara kelompok pendaki agar tegangan listrik yang menyambar dari petir tidak mengalir ke kelompok pendaki lainnya. Ada baiknya, hindari area berair seperti danau atau sungai dan tidak berenang saat hujan, karena risiko akan tersambar petir akan lebih besar dan cari tempat yang lebih kering.
5. Segera menjauh dari sabana atau lapangan luas
Saat mengetahui suhu udara mendadak berubah dan awan semakin gelap, segeralah menjauh dari area terbuka seperti puncak gunung, padang rumput atau sabana. Karena di sabana tidak ada tempat berlindung dari petir. Jika awan hitam dengan muatan negatif yang sangat besar melepaskan energinya di sabana, kita bisa jadi sasaran empuk, karena kita menjadi objek tertinggi di area tersebut.
MYESHA FATINA RACHMAN I ANWAR SISWADI
Pilihan Editor: Cerita Dua Mahaiswa Unpad Tewas Tersambar Petir di Gunung Manglayang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini