Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah lebih dari dua dekade restorasi, makam Neferhotep, juru tulis Amun dari Dinasti ke-18 (1550-1292 SM), secara resmi dibuka untuk wisatawan pada Minggu, 11 Februari 2024. Terletak di Tepi Barat Luxor, proyek ini menggunkan teknologi laser untuk merestorasi mural yang menakjubkan dan memberikan gambaran tentang budaya Mesir kuno setelah pemerintahan Akhenaten.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemugaran makam tersebut dilakukan oleh misi Argentina di bawah pengawasan Dewan Tertinggi Barang Antik (SCA), yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Moustafa Waziri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ahram Online, makam yang terletak di kawasan Al-Khokha di Tepi Barat Luxor itu dibuka dalam sebuah upacara oleh Mostafa Waziry, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala, dan Gonzalo Urriolabeitia, duta besar Argentina untuk Kairo.
"Pembukaan pemakaman hari ini menambah kuil wisata baru yang sangat penting dan unik ke kuil-kuil di Daratan Barat di Luxor mengingat provinsi tersebut menerima gelombang besar wisatawan selama musim dingin, terutama karena pemakaman tersebut memiliki banyak sekali kuil, sejumlah lanskap dan pola yang sangat indah dan presisi," kata Moustafa dalam unggahan di Instagram,
Moustafa mengatakan, Neferhotep menyandang banyak gelar yang menunjukkan status sosialnya yang tinggi, termasuk penulis Amun Agung dan pengawas tekstil indah negara tersebut.
Makam kuno tersebut sebelumnya mengalami kerusakan parah yang disebabkan oleh kebakaran pada awal abad ke-20. Proyek ini membawa pengunjung pada perjalanan visual melintasi waktu.
Pemugaran makam tersebut dimulai pada tahun 2000. Sebuah misi dari Universitas Buenos Aires di Argentina memulainya dengan mencatat dan mempelajari aspek epigrafi dan arkeologi makam. Namun, sebenarnya pekerjaan restorasi dimulai pada 2013, di mana tim arkeologi Jerman melakukan konservasi dan pembersihan lukisan dinding.
Menjelaskan Masa Lalu
Pembukaan makam Neferhotep tidak hanya menambah daya tarik Tepi Barat Luxor tetapi juga menawarkan pengetahuan berharga mengenai evolusi upacara penguburan setelah pemerintahan Akhenaten. Prasasti makam memberikan gambaran unik tentang praktik keagamaan dan budaya Mesir kuno selama periode ini.
Mohamed Abdel-Badiae, direktur barang antik di Mesir Hulu, mengatakan bahwa struktur arsitektur bawah tanah disusun dari timur ke barat, menggambarkan regenerasi orang yang meninggal dan perjalanan harian matahari.
Kualitas artistik dari pahatan, relief, dan lukisan dindingnya membuktikan tingginya nilai warisan makam tersebut.
Peresmian makam Neferhotep menandai dimulainya babak baru dalam sejarah Luxor sebagai tujuan utama wisata budaya. Saat pengunjung masuk ke ruang suci makam kuno ini, mereka tidak hanya dibawa kembali ke masa lalu tetapi juga diberi kesempatan untuk menghargai upaya yang dilakukan untuk melestarikan bagian sejarah yang berharga ini.
Dengan mempertimbangkan keseimbangan antara pariwisata dan pelestarian, pembukaan makam Neferhotep di Luxor berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya bersama.
TIMES OF INDIA | AHRAM ONLINE | BNN BREAKING
Pilihan Editor: 10 Monumen Kuno Mesir yang Misterius, Tak Hanya Piramida Giza