Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Mampir ke Museum Balaputra Dewa, Ada Ragam Barang Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Museum Balaputra Dewa memiliki sekitar 8.800 koleksi barang peninggalan sejak zaman prasejarah, kerajaan Sriwijaya hingga kolonial Belanda.

8 Oktober 2020 | 14.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjung Museum Balaputra Dewa Palembang. ANTARA/Yudi Abdullah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Museum selalu menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin berwisata sekaligus belajar. Jika sedang berada di Palembang, Sumatera Selatan, tak ada ruginya mampir ke Museum Negeri Balaputra Dewa. Di sana, sejumlah koleksi benda sejarah peninggalan Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam dipamerkan.

"Benda peninggalan sejarah yang dipamerkan seperti prasasti, artefak, kemudi kapal dan perahu lesung," kata Kepala Museum Balaputra Dewa Palembang, Chandra Amprayadi.

Salah satu koleksi terbaru yang dipamerkan, yakni kemudi kapal terbuat dari kayu peninggalan zaman Kerajaan Sriwijaya. Balai Arkeologi yang telah meneliti kemudi kapal tersebut memperkirakan kemudi itu merupakan kemudi kapal tradisi Asia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kemudi kapal tersebut merupakan hibah dari masyarakat pada Agustus 2020. Kemudi kapal yang terbuat dari kayu ulin itu beratnya sekitar empat ton dengan panjang 7,8 meter lebar 50 cm ditemukan di Sungai Musi kawasan Keramasan, Kertapati Palembang pada tahun 2016," kata Chandra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun pengunjung jangan sampai melewatkan barang peninggalan sejarah berkaitan dengan Kerajaan Sriwijaya lain seperti artefak kerajinan gerabah, manik-manik, logam benda cor, dan prasasti.

Menurut Chandra, sebagian besar prasasti adalah replika, sedangkan yang aslinya sebagian besar ditempatkan di museum nasional Jakarta dan di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) Palembang.

Contoh prasasti replika yang bisa dilihat di museum Balaputra Dewa Palembag berasal dari abad ke-7, yakni Prasasti Kedukan Bukit, Telaga Batu, Kota Kapur, Talang Tuwo, Boom Baru, Kambang Unglen, Kambang Unglen II dan prasasti Siddhayatra.

Saat ini, museum tersebut memiliki 8.800 potong koleksi mulai dari zaman pra-sejarah, zaman Kerajaan Sriwijaya, zaman Kesultanan Palembang, hingga zaman kolonial Belanda.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus