Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Blake Lively Klaim Anak-anaknya Alami Trauma Akibat Konflik dengan Justin Baldoni

Perseteruan hukum Blake Lively dan Justin Baldoni dalam produksi film It Ends with Us semakin memanas.

21 Februari 2025 | 11.19 WIB

Blake Lively dan Justin Baldoni. Foto: Instagram
Perbesar
Blake Lively dan Justin Baldoni. Foto: Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Hollywood, Blake Lively mengklaim perseteruannya dengan Justin Baldoni berdampak besar pada keluarganya. Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Federal New York, Selasa, 18 Februari lalu, ia menyebut keempat anaknya yang masih kecil-kecil mengalami trauma akibat konflik ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dokumen pengadilan, dilansir dari Page Six menyatakan bahwa anak-anak mereka mengalami guncangan emosional yang mempengaruhi kesejahteraan mereka secara signifikan. Suami Lively, Ryan Reynolds, juga disebut ikut merasakan dampaknya. Gugatan itu menyebutkan, “Reynolds terpengaruh secara mental, fisik, dan profesional oleh penderitaan istri dan anak-anaknya.” 

Imbas ke Tekanan Mental dan Fisik Keluarga Ryan Reynolds-Blake Lively 

Gugatan tersebut juga mengungkap bahwa Lively menghadapi tekanan mental yang berat hingga sulit menjalani aktivitas sehari-hari. “Dia sering memilih untuk tidak keluar rumah,” demikian isi dokumen pengadilan. “Di balik pintu, dia menderita dalam kesedihan, ketakutan, trauma, dan kecemasan yang luar biasa,” ungkap dokumen tersebut menambahkan.

Selain dampak psikologis, bintang Gossip Girl (2007) itu disebut mengalami keluhan fisik yang terus berulang akibat stres berkepanjangan. Keluhan tersebut pertama kali diungkapkan dalam gugatan awal yang diajukan pada Desember 2024. 

Perseteruan Lively- Baldoni Memanas

Konflik ini bermula ketika Lively menggugat Wayfarer Studios, Justin Baldoni, dan produser It Ends with Us, Jamey Heath, di Pengadilan Distrik Selatan New York pada 20 Desember 2024. Dilansir dari US Weekly, gugatan tersebut menuduh adanya pelecehan seksual dan kampanye pencemaran nama baik yang dilakukan sebagai bentuk pembalasan terhadap dirinya. Gugatan itu juga menyebut tim humas Baldoni, Jennifer Abel, serta konsultan krisis Melissa Nathan. 

Baldoni telah membantah semua tuduhan tersebut. Sebagai tanggapan, ia justru menggugat balik Lively, Reynolds, serta firma humas mereka, Vision PR, Inc. Gugatan senilai US$ 400 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun itu menuduh mereka melakukan pencemaran nama baik dan pemerasan.

Tak hanya itu, beberapa hari setelah Lively mengajukan gugatan, Baldoni dan sembilan penggugat lainnya juga menggugat The New York Times sebesar US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,87 triliun. Mereka menuduh media tersebut telah mencemarkan nama Baldoni dan menyajikan informasi yang tidak akurat dalam pemberitaannya. 

Baldoni per 1 Februari juga merilis situs web bertajuk Lawsuit Info yang berisi versinya tentang konfliknya bersama Lively. Situs tersebut memuat dua dokumen utama: Amended Complaint, gugatan terbaru yang diperbarui dan diajukan pada 31 Januari, serta Timeline of Relevant Events, kronologi setebal 168 halaman berisi pesan teks, email, dan berbagai korespondensi lain yang diklaim dapat menjelaskan duduk perkara konflik ini.

Sidang Telah Dijadwalkan 

Kasus ini dipastikan akan berlanjut ke pengadilan. Lively dan Baldoni dijadwalkan menghadiri sidang pertama pada 9 Maret 2026. Hakim Lewis J. Liman telah menetapkan tanggal persidangan ini pada Senin, 27 Januari 2025. Di tengah tekanan hukum dan sorotan media, Lively dan Reynolds disebut sedang berusaha menjaga privasi serta kesejahteraan keluarga mereka. Dengan berbagai tuduhan yang saling dilayangkan, kasus ini diprediksi akan menjadi salah satu persidangan paling kontroversial di industri hiburan dalam beberapa waktu ke depan.

PAGE SIX | DAILY MAIL | US WEEKLY

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus