Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Air Canada dikabarkan meminta maaf kepada dua penumpang yang dikawal turun dari pesawat setelah menolah duduk di kursi kotor. Menurut informasi, pada kursi tersebut terdapat bekas muntah dari penumpang di penerbangan sebelumnya yang tidak dibersihkan dengan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Air Canada mengirimkan pernyataan kepada beberapa media, dan mengatakan bahwa maskapai tersebut mengeluarkan permintaan maaf kepada para penumpang karena mereka tidak menerima standar pelayanan yang menjadi hak mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami sedang meninjau masalah serius ini secara internal dan telah menindaklanjutinya dengan pelanggan secara langsung karena prosedur operasi kami tidak diikuti dengan benar dalam hal ini,” kata juru bicara kepada Insider pada Selasa, 5 September 2023. “Ini termasuk meminta maaf kepada pelanggan tersebut, karena mereka jelas tidak menerima standar layanan yang menjadi hak mereka dan mengatasi kekhawatiran mereka.”
Cerita penumpang lain
Kisah dua penumpang pesawat ini viral setelah Susan Benson, sesama penumpang dalam penerbangan 26 Agustus dari Las Vegas ke Montreal, merinci kejadian tersebut di Facebook tiga hari kemudian. Benson mengatakan, ada sedikit bau tidak enak di kursi tersebut.
“Rupanya, Air Canada mencoba melakukan pembersihan cepat sebelum naik ke pesawat, namun jelas tidak mampu melakukan pembersihan menyeluruh,” Benson mengklaim. “Mereka menaruh bubuk kopi di kantong kursi dan menyemprotkan parfum untuk menutupi baunya.”
Benson yang duduk di depan dua penumpang itu menceritakan bahwa penumpang yang terlihat kesal mencoba menjelaskan kepada pramugari bahwa kursi dan sabuk pengaman basah dan masih terlihat sisa muntahan di area mereka.
Namun, pramugari mengatakan sangat menyesal dan tidak ada yang bisa dilakukan untuk memperbaiki situasi karena penerbangan penuh.
“Para penumpang mengatakan mereka tidak mungkin duduk dalam keadaan muntah selama lima jam,” kata Benson, dan melanjutkan bahwa mereka bertengkar bolak-balik selama beberapa menit sebelum pramugari menemui supervisornya yang menjawab sama.
Keluar dari pesawat
Setelah dengan berat hati menerima selimut, tisu desinfektan, dan kantong muntahan untuk diduduki, Benson mengatakan pilot berjalan menyusuri lorong menuju bagian tersebut, dengan tenang berlutut dan memberi tahu kedua wanita tersebut bahwa mereka punya dua pilihan.
“Mereka bisa meninggalkan pesawat atas kemauannya sendiri dan mengatur penerbangan dengan biaya sendiri, atau mereka akan diantar keluar dari pesawat oleh pihak keamanan dan dimasukkan dalam daftar larangan terbang!” Kata Benson. "Saat mereka bertanya kenapa, dia bilang mereka bersikap kasar kepada pramugari. Tentu saja tidak! Mereka kesal dan tegas, tapi tidak kasar!"
Menurut unggahan Facebook, pihak keamanan mengawal kedua wanita tersebut turun dari pesawat. Benson juga mengirimkan unggahan tersebut ke maskapai penerbangan. “Saya tidak tahu apakah mereka benar-benar dimasukkan dalam daftar larangan terbang atau tidak. Saya tidak bisa berhenti memikirkan kedua wanita ini. Mereka tidak melakukan kesalahan apa pun.”
PEOPLE | INSIDER
Pilihan Editor: Penumpang Pesawat Bertengkar gara-gara Merebahkan Sandaran Kursi