Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat hari libur tiba, Istana Maimoon di Jalan Brigjen Katamso Kelurahan Sukaraja Kota Medan Sumatera Utara biasanya ramai oleh wisatawan. Namun pada libur nasional Tahun Baru Islam 11 Agustus kemarin, objek wisata otentik di Medan itu tampak sepi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ya, situasi pandemi menjadi penyebabnya. Padahal biasanya wisatawan dari Medan dan berbagai daerah lain berbondong-bondong ke sana untuk melihat keindahan istana yang dibangun oleh Kesultanan Deli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Istana Maimoon dirancang oleh seorang arsitek dari Italia dan disiapkan pada 1888 semasa pemerintahan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Tempat tinggal keluarga kerajaan itu memiliki kekhasan warna kuning yang merupakan warna khas kerajaan Melayu.
Bangunannya yang unik menjadi daya tarik utama para wisatawan. Istana Maimoon yang memiliki luas 2.772 meter persegi dan mempunyai 30 bilik itu memadukan aristektur Melayu, Islam, Spanyol, India dan Italia.
Saat ini, Istana Maimoon masih didiami oleh keluarga sultan. Ruangan pertemuan, foto-foto keluarga Kesultanan Deli, perabot rumah tangga Belanda kuno dan pelbagai senjata, terbuka bagi masyarakat yang ingin mengunjunginya. Ada juga Meriam Puntung yang merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Deli.