Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama Axel Pons dikenal sebagai pembalap Kejuaraan Dunia Moto2. Namun, baru-baru ini mantan pembalap Spanyol itu terekam dalam video. Sebuah video dari saluran YouTube Pariwisata Pakistan, Axel Pons, berjalan di sepanjang jalan dan memberi tahu orang-orang yang merekamnya bahwa dia telah berjalan tanpa sepatu selama enam tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Video lain dari saluran YouTube Wahaj Ali.B, dia duduk di kursi dan berbicara kepada seorang anak, lalu kepada orang yang merekamnya. Ketika ditanya namanya, dia awalnya menyebut Isa, lalu menjelaskan bahwa nama lahirnya adalah Axel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ceritaku sangat panjang, tetapi aku dapat menceritakan kepadamu bahwa sejak aku mulai berjalan tiga tahun yang lalu, aku memutuskan untuk melepaskan semua beban tubuhku dan hanya mengambil ransel serta berjalan,” katanya.
“Sekitar 15 bulan yang lalu, ketika saya merasa siap, saya memutuskan untuk mulai berjalan ke arah timur, ke arah matahari. Inilah yang saya lakukan tahun lalu, dan hasilnya sungguh indah.”
Profil Axel Pons
Axel Pons. Motogp.com
Dikutip dari EuroSport, Axel Pons, merupakan pembalap Grand Prix berkebangsaan Spanyol yang lahir di Barcelona pada 9 April 1991. Ia anak dari Juara Dunia 250cc ganda, Sito Pons, dan memulai debutnya di kelas Kejuaraan Dunia 125 pada 2008 dengan tiga kali mengikuti wildcard. Pada 2009, Axel Pons, melakukan debut penuhnya di Kejuaraan Dunia untuk Tim Pepe World Pons WRB 250.
Dikutip dari situs web MotoGP, pada 2010, ia melangkah ke kelas Moto2 baru, membalap untuk tim ayahnya di atas mesin Pons Kalex. Pada 2014, Pons, beralih dari tim yang dikelola keluarganya ke Tim AGR dan melihat peningkatan hasil, yang menyebabkan perpanjangan kontraknya untuk tahun 2015 dan 2016. Pada 2017, Pons pindah ke RW Racing GP saat tim tersebut naik ke kelas menengah.
Pons telah membalap selama 10 musim balap motor Grand Prix, 2008–2017. Catatan hasil terbaik selama kariernya adalah berada di posisi keenam di Grand Prix Moto2 Italia 2016.
Pons mengatakan bahwa transisi dari balap sepeda motor ke kehidupan barunya terjadi ketika ia mulai mempertanyakan tujuan dari gaya hidup balap. “Pada suatu saat, saya mulai mempertanyakan apa gunanya menjalani kehidupan yang begitu cepat,” katanya. “Saya mulai berjalan lebih lambat, lebih lambat, lebih lambat, hingga sekarang saya berjalan perlahan, perlahan, dan menghargai setiap detail kehidupan.”
Dalam perjalanannya dengan berjalan kaki dari Spanyol ke Asia, Pons, menuturkan, "Tidak ada yang istimewa, itu terjadi secara alami. Pada suatu saat, tidak ada yang lebih masuk akal daripada berjalan dan melepaskan semua beban yang telah kita kumpulkan selama hidup kita."
CRASH | EURO SPORT | MOTO GP
Pilihan Editor: Profil McLaren, Tim Balap yang Mengincar Gelar Juara Dunia 2025