Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, sosok Firaun ramai diperbincangkan warganet di dunia maya. Hal itu bermula dari potongan video ceramah Cak Nun yang beredar di media sosial. Ia menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cak Nun juga mengatakan bila seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia sudah dipegang oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Ayah dari vokalis Letto tersebut juga menyinggung Luhut Binsar Pandjaitan dan pimpinan Indofood, Anthony Salim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, siapa sebenarnya Firaun, Qorun dan Haman?
Siapa itu Firaun?
Nama Firaun, Qorun, dan Haman sudah tidak asing lagi bagi umat Islam. Pasalnya, dalam kitab Al-Quran tercantum ketiga tokoh tersebut. Tepatnya pada Surah Ghafir ayat 23-24, yang artinya “Dan sesungguhnya, Kami sudah mengutus Nabi Musa membawa ayat-ayat Kami dan keterangan nyata kepada Fir’aun, Haman, dan Qarun. Kemudian mereka berkata, ‘(Musa) dia seorang penyihir dan pendusta’”.
Istilah Firaun (Pharaoh) sendiri digunakan untuk memanggil raja-raja Mesir. Maka dari itu, ada banyak nama pemimpin yang menjadi Firaun di Negeri Piramida pada zaman dahulu. Tidak hanya sebagai kepala kerajaan, Firaun juga diklaim berperan sebagai perantara dewa (maat). Namun, dilansir dari situs Britannica, pemeluk agama Yahudi dan Kristen meyakini bahwa Firaun yang dimaksud pada kisah Nabi Musa ialah Ramses II.
Ramses II merupakan putra Seti I yang diangkat menjadi raja Firaun ketiga pada masa dinasti ke-19 Mesir kuno (1279-1213 SM). Puncak pemerintahan Ramses II terjadi ketika Perang Kadesh melawan pasukan Het. Tak hanya itu, Firaun juga merencanakan pembangunan mega proyek. Diantaranya ialah kuil di Abydos, tempat pemakaman ayahnya (Seti I), kuil di Abu Simbel, aula Hypostyle di Karnak, bahkan makam untuk dirinya sendiri (Ramesseum).
Selama masa hidupnya, Ramses II juga mengesahkan ibu kota baru (Per Ramessu) dan sumur menuju tambang emas di Nubia. Dia juga memiliki 200 istri dan selir, serta dikaruniai lebih dari 100 anak. Salah satu istri yang paling disayangi Firaun ialah Nefertari. Dia mendedikasikan sebuah kuil di Abu Simbel untuk sang istri.
Meski mampu membangun peradaban maju, Firaun Ramses II dikenal sebagai pelaksana propaganda. Tak mengherankan apabila ia dipercaya sebagai tokoh antagonis dari zaman Mesir Kuno. Termasuk dalam ajaran Islam, yang diduga telah ditenggelamkan di Laut Merah ketika mengejar Nabi Musa.
Siapa itu Qorun dan Haman?
Nama Haman tercatat sebanyak enam kali dalam Al-Quran. Salah satunya pada Surah Al-Qasas ayat 38, yang mana Firaun berkata kepada Haman, “Aku tidak tahu apabila ada Tuhan selain aku. Wahai, Haman, bakarlah tanah liat untukku (membuat batu bata). Selanjutnya bangunlah gedung tinggi supaya aku dapat melihat Tuhannya Musa. Sebab aku yakin jika dia (Musa) seorang pendusta”.
Sementara Qorun atau Qarun adalah orang yang kaya raya, tetapi sombong dan kikir. Dalam Surah Al-Qasas ayat 81 nama Qarun disebut, artinya “Maka Kami tenggelamkan dia (Qarun) bersama rumahnya ke dalam inti bumi. Tiada baginya yang mampu menolong selain Allah SWT. Dan tiada pula orang-orang yang dapat membela diri”.
Berdasarkan penjelasan tersebut, Firaun dianggap mempunyai sifat sombong dan mengklaim dirinya sebagai Tuhan. Sedangkan Haman ibarat tangan kanan alias orang yang selalu menuruti perintah Firaun. Serta Qorun dipercaya sebagai sosok yang bergelimang harta tetapi berwatak buruk. Bagaimana menurut Anda?
MELYNDA DWI PUSPITA | BRITANNICA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Foto 
