Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman menjadi sorotan setelah mengolok-olok pedagang es teh di depan umum di Magelang, Jawa Tengah. Laki-laki berambut gondrong itu baru saja mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada Jumat siang, 6 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usai tindakannya yang mengolok-olok pedagang es teh, beredar juga video lawasnya saat satu panggung bersama pelawak senior Yati Pesek. Dalam video itu, dia juga melontarkan candaan dengan nada menghina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbagai sisi Miftah pun dikuliti pengguna Internet, mulai cara dakwah, gelar gus, hingga gaya hidupnya yang dinilai mewah. Lantas, bagaimana sebenarnya kehidupan Miftah sebagai pendakwah di Yogyakarta?
Pondok Pesantren Ora Aji
Miftah diketahui mengelola Pondok Pesantren Ora Aji yang beralamat di Jalan Werkudara, Tundan, Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi pondok pesantren itu tak jauh di barat Candi Prambanan, kurang dari 30 menit jika hendak ke Candi Ratu Boko ataupun Tebing Breksi. Semua destinasi itu lokasinya berada di timur Kota Yogyakarta.
Suasana kompleks kediaman dan Pondok Pesantren Ora Aji pendakwah Miftah Maulana yang berada di Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Jumat (6/12). Tempo/Pribadi Wicaksono
Pondok pesantren dan merangkap kediaman Miftah ini dibangun secara bertahap sejak 2011. Di kompleks pondok pesantren yang pernah disambangi Presiden Joko Widodo hingga Prabowo Subianto ini terdapat masjid, asrama, kantor khusus, minimarket, pendopo, hingga rumah megah yang tampak baru selesai dibangun.
Pantauan Tempo pada Jumat, 6 Desember 2024, sejumlah renovasi masih dikerjakan di kompleks pondok pesantren itu, seperti pendopo yang di depanya terdapat prasasti bertulis Pendopo Aji Saka yang ditandatangi Presiden Jokowi.
Di kompleks itu juga terdapat beberapa garasi yang di dalamnya terdapat sejumlah mobil mewah.
Gaya Hidup Disorot
Saat mengumumkan pengunduran dirinya, Miftah sempat merespons soal tudingan gaya hidup mewahnya sebagai pendakwah dari pengguna Internet. Salah satunya jam tangan yang digunakannya yang diduga berupa Rolex GMT-Master II dengan harga taksiran Rp 500 juta.
"Saya diangkat menjadi pejabat negara baru 1,5 bulan, artinya, sampai hari ini pun saya belum menerima gaji dari negara, saya belum menggunakan fasilitas negara, termasuk rumah dinas," kata Miftah Maulana di sela pengumuman pengunduran dirinya. "Jadi apa yang melekat dalam diri saya, itu sudah ada jauh hari (saya miliki), jam tangan itu jelas bukan merupakan fasilitas dari negara, tapi barang lama yang sudah Allah berikan kepada saya," dia menambahkan.