Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palembang - Sajian visual film Hollywood maupun dokumenter alam liar seringkali membuat orang ingin melihat pemandangan alam savana yang menjadi latar pengambilan gambar. Namun karena jaraknya jauh yang membutuhkan banyak biaya, mimpi itu harus disimpan dulu.
Kabar baiknya, suasana semacam itu sudah dapat dilihat di Indonesia, tak jauh dari kota Palembang. Pengunjung bisa merasakan suasana serasa berada di Afrika Selatan ataupun Selandia Baru, dua negara yang terkenal dengan padang savananya.
Di lokasi ini ada hamparan padang savana dengan rumput yang menghijau. Dari kejauhan tampak sejumlah pengembala berjalan diantara seribuan sapi yang sedang memakan rumput.
Bila di padang savana sebenarnya dapat menyaksikan beragam hewan liar dan buas semacam singa maupun gajah yang tengah berduel, di sini mata pengunjung akan melihat orang-orang sedang menggembala sapi. Pengunjung, utamanya anak-anak bisa mendapatkan ilmu tentang tumbuhan dan ternak di sini
40 Menit dari Bandara
Tempat ini milik Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Sembawa di bawah Kementerian Pertanian. Lokasi persisnya berada Jl. Raya Palembang - Pangkalan Balai KM 29, di desa Lalang Sembawa, Kecamatan Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan.
Yude Maulana Yusuf selaku Plt. Kepala Balai BPTUHPT Sembawa mengatakan luas keseluruhan lahan mencapai 265.7 hektare. Di dalamnya pengujung dapat melihat langsung seribuan ekor sapi berbagai jenis sedang mencari makan di atas hamparan padang rumput. Beberapa diantara hewan ternak itu akan mendekat saat ada pengunjung meskipun terbilang orang asing.
Akhir pekan lalu, bersama Inspektur Jenderal Kementan Jan S Maringka dan rombongan, Tempo berkesempatan untuk berpetualang mengeliling hampar yang seluas mata memandang itu. Berkendara di atas jalan aspal, suguhan hamparan rumput, sungai kecil, sapi, burung pohon dan awan di langit menjadi sajian yang menyejukkan mata.
"Di sini biasanya digunakan secara terbatas oleh pengunjung untuk pengambilan foto pre-weeding hingga camping," kata Yude, Sabtu, 18 Maret 2023.
Namun karena adanya prevelansi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD), pengelola melakukan penutupan sementara bagi kedatangan tamu.
Irjen Kementan Jan S Maringka juga terpesona dengan tampilan lanskap BPTU HPT Sembawa. Menurut dia, keberadaan BPTU HPT ini harus dijaga bahkan dioptimalkan penggunaannya dalam rangka menjaga ketahanan pangan.
"Ini karunia Tuhan yang luar biasa yang harus kita jaga dan lestarikan," kata Jan Maringka.
Salah satu yang harus dijaga oleh pengelola adalah legalitas dan fisik dari lahan yang begitu luas. "Selain menguasai secara legalitas kita juga harus menguasai fisik lahan ini dengan banyak kegiatan," ujarnya.
Edu Trip
Tempat ini berdiri sejak 1978 dsn sangat cocok bagi pengunjung yang ingin belajar dan mengenal tentang ternak unggul. Di sini, BPTU HPT Sembawa memproduksi bibit-bibit unggul terutama untuk sapi potong jenis brahmana dan sapi PO. Sapi Peranakan Ongole (PO) yang dikenal juga dengan nama sapi Jawa ini terkenal sebagai sapi lokal unggul.
Selain itu, BPTU HPT Sembawa menghasilkan bibit unggul jenis unggas, produksi ayam KUB, ayam kapas dan rayam rawang. "Sedangkan untuk pakan berupa hijau-hijauan tersedia cukup banyak sebagaimana tadi sempat kita saksikan langsung," kata Yude di selah-sela edu trip.
Dalam penjelasannya, padang savana ala BPTU HPT Sembawa terdiri atas aneka macam rumput. Rumput-rumput itu terdiri dari jenis Brachiaria decumbens (bede) disebut juga rumput signal berasal dari Afrika Timur, rumput jenis Brachiaria humidicola (BH), rumput king grass dan rumput gajah.
Selain itu, lahan luas yang dikenal oleh pengunjung sebagai bukit teletubies dihiasi jenis tumbuhan jenis legum-legum, indigofera dan jenis tumbuhan yang makin mempercantik hamparan.
Berswafoto di landmark BPTU HPT
Sapi beragam jenis sedang meruput di lahan milik BPTU HPT Sembawa. Tempat dikenal sebagai padang savananya Sumsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Setelah berkeliling kawasan hampir 20 menit, rombongan tiba di landmark BPTU HPT. Di sini pengunjung dapat leluasa memanfaatkan kamera gawainya untuk berswafoto. Latar belakangnya tentu adalah hamparan hijauan-hijauan pakan ternak. Bila beruntung, di saat bersamaan akan melintas gerombolan sapi berwarna putih, kecoklatan dan lainnya.
Setelah puas berswafoto dan bersendagurau, pengunjung juga disuguhi kudapan ringan yang ditata di atas meja dalam sebuah bangunan menyerupai balai-balai. Telur rebus ayam kampung, Pempek, kue khas Palembang serta minuman ringan lainnya menjadi penutup perjalanan.
Pilihan Editor: Melihat Keunikan Pura Agung Sriwijaya di Palembang Saat Libur Nyepi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini