Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Aura perayaan Imlek di Kota Solo belum usai. Ribuan lampion masih terpasang dan menyala di sekitar kawasan Pasar Gede Hardjonagoro. Hiasan warna warni itu akan tetap terpasang hingga di penghabisan Februari.
Baca juga:Mau Coba Bus Trans Jawa? Ada Promo Tiket sampai 28 Februari 2019
Tiap malam masih ada saja masyarakat yang berkerumun untuk mandi cahaya lampion. Meski tak lagi seramai di awal Februari, banyaknya warga yang menikmati suasana Imlek tetap saja membuat lalu lintas di kawasan itu menjadi tersendat.
Sebenarnya, ada cara lain untuk menikmati keindahan lampion itu, yaitu dari sepanjang Kali Pepe, sungai kecil yang melintas di depan Pasar Gede. Tiga perahu dengan mesin tempel kecil siap untuk mengantar pengunjung hanya dengan tarif Rp 10 ribu untuk tiap penumpang.
Wisata air itu memang sengaja disiapkan selama perayaan Imlek. Lampion bercahaya bertebaran di atas sungai yang gelap sehingga terlihat lebih dramatis.Tentunya, suasana itu tidak bisa ditemukan di luar oerayaan Imlek.Wisatawan menikmati keindahan cahaya lampion Imlek dari atas perahu di Kali Pepe Solo, Jawa Tengah, Senin 18 Februari 2019. Perahu wisata itu hanya bisa dinikmati hingga akhir Februari ini. (FOTO: AHMAD RAFIQ/TEMPO)
"Kami hanya beroperasi selama Imlek saja," kata salah satu pemilik perahu, Supanto. Biasanya, perahu wisatanya dioperasikan di Waduk Cenglik yang berada di wilayah Boyolali. Selama sebulan, perahunya disewa oleh panitia Festival Imlek Solo untuk memuaskan para wisatawan di Kota Solo.
Mereka hanya beroperasi pada malam hari saja agar penumpang bisa mendapatkan pemandangan yang indah. Tentu saja, keindahan cahaya lampion tidak mungkin bisa didapat pada siang hari. "Yang ada malah pemandangan sampah," katanya.
Perahu itu menyusuri Kali Pepe sejauh sekitar 400 meter kemudian memutar balik dengan memakan totak waktu selama 20 menit. Perahu memang berjalan sangat pelan lantaran hanya menggunakan mesin kecil.
Menariknya, operator tidak menunggu perahu berkapasitas delapan orang itu penuh untuk diberangkatkan. "Dua atau tiga orang saja kami sudah langsung berangkat," kata Suparto yang merupakan pemilik sekaligus operator perahu.
Selepas perayaan Imlek berakhir, Suparto dan perahunya akan kembali ke Waduk Cengklik untuk melayani wisatawan maupun para pemancing. "Masih ada waktu 10 hari lagi untuk bisa menikmati lampion di Kali Pepe," katanya.
Salah satu pengunjung asal Magelang, Abrori Sodik mengaku fasilitas perahu itu cukup memuaskan kendati perjalanannya cukup singkat. "Sudah cukup lumayan untuk memanjakan mata," katanya.
Sayangnya, kondisi yang gelap cukup menyulitkan untuk berfoto-foto. Padahal, kedatangannya ke kawasan itu bertujuan untuk memuaskan hobi fotografinya memotret suasan imlek di kawasan tersebut. "Secara visual memang cakep, tapi difoto susah," katanya sembari tertawa.
Baca juga: Liburan ke Solo? Februari Saja, Ada Great Sale Sampai 80 Persen!
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini