Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

25 April 2024 | 12.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pandangan umum gerbang kota Porta Garibaldi, setelah pemerintah Italia memberlakukan lockdown di utara negara itu, di Milan, Italia, Ahad, 8 Maret 2020. Karantina diberlakukan setelah jumlah kasus virus corona melonjak 25% dalam periode 24 jam menjadi 7.375, sementara kematian naik 57% menjadi 366. REUTERS/Flavio Lo Scalzo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Piza sering kali menjadi makanan penyelamat lapar di tengah malam. Tapi, di Milan, Italia, piza mungkin bakal tak bisa dinikmati tengah malam karena aturan. Kota mode dunia itu telah mengajukan proposal kontroversial untuk melarang penjualan piza dan es krim setelah tengah malam. Waduh, kenapa?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kota ini ingin menekan kelompok orang yang sering berkerumun di jalan dan berisik. Jadi, undang-undang baru ini akan menargetkan makanan ringan larut malam yang menarik kelompok orang dan wisatawan yang suka pesta, seperti es krim gelato dan piza. Alasannya, mereka khawatir akan kebisingan, sampah, dan ketertiban umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marco Granelli, wakil wali kota, mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk mencari keseimbangan antara sosialisasi dan hiburan, serta kedamaian dan ketenangan warga.

Berdasarkan usulan baru, larangan tersebut hanya akan berlaku pada area makan di luar ruangan, dimulai pada pukul 00.30 pada hari kerja dan pukul 01.30 pada akhir pekan, yang berlangsung dari bulan Mei hingga November.

Larangan tersebut akan diterapkan di wilayah seperti Nolo, Lazzaretto, Melzo, Isola, Sarpi, Via Cesariano, Arco della Pace, Como-GaeAulenti, Porta Garibaldi, Brera, Ticinese, dan Darsena-Navigli. Masyarakat maupun dunia usaha mempunyai waktu hingga awal Mei untuk mengungkapkan ketidaksetujuan mereka dan menyarankan perubahan terhadap undang-undang baru tersebut.

Pernah ditolak

Satu dekade lalu, kebijakan ini pernah diungkapkan. Namun, warga Milan menentang keras sehingga aturan ini ditinggalkan pada 2013. Wali kota saat itu, Giuliano Pisapia, terpaksa membatalkan usulannya untuk melarang kudapan tengah malam setelah menghadapi tekanan dan protes yang mengguncang pemerintahannya.

Dia menyatakan bahwa kata-kata dalam arahan tersebut salah dan tidak ada niat untuk melarang penjualan es krim dan makanan atau minuman lainnya pada malam hari.

"Jika ada kesalahan di pihak kami, itu sudah diperbaiki. Milanesi dan non-Milanesi bisa makan es krim siang dan malam di mana pun mereka suka. Mungkin ada kesalahan dalam penafsiran peraturan, atau mungkin kesalahan dalam cara penulisannya," kata dia beralasan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus