Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

MilenialFest, Awkarin Bagi Kisahnya Menjadi Relawan di Palu

Awkarin bercerita selama di kamp pengungsian, dia banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak yang menjadi korban gempa

30 Oktober 2018 | 14.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Selebgram, Awkarin, menjadi pembicara pada MilenialFest di Djakarta Theater XXI, Sarinah, untuk berbagi pengalaman mengumpulkan donasi bagi korban gempa di Palu, Sulawesi Tengah.

Pemilik nama asli Karin Novilda ini menegaskan, dia melalui tiga tahap sebagai volunteer korban Palu. Pertama, adalah tahap evakuasi untuk korban jiwa dan luka berat serta luka ringan. Tahap berikutnya adalah tahap pengungsian, yang mana korban dilarikan dan dirawat di tempat pengungsian sementara.

"Jadi kemarin itu sebenarnya bukan acara sosial pertama yang aku lakuin, cuma kalau untuk jadi relawan, ini pertama kalinya aku jadi relawan," ujar Awkarin, dalam talkshow MilenialFest, di XXI Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Ahad, 28 Oktober 2018.

Awkarin menambahkan, bahwa dia pergi ke daerah bencana mulai 16 Oktober 2018 sampai 18 Oktober 2018. Keberangkatan Awkarin tak lepas dari upaya dia menyampaikan hasil penggalangan dana sebesar Rp200 juta bagi para korban gempa di Palu yang dia lakukan melalui situs Kitabisa.com.

"Jadi aku udah menggalang dana lewat kitabisa.com, dari dana yang aku kumpulin selama seminggu itu mencapai Rp200 juta," kata Awkarin.

Awkarin bercerita selama di kamp pengungsian, dia banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak yang menjadi korban gempa. Mereka membutuhkan perhatian untuk mencegah trauma yang berkelanjutan.

Beberapa hal yang dia lakukan misalnya mengajak bermain anak-anak di kamp pengungsian. Awkarin mengaku tak mudah mengajak anak-anak di pengungsian untuk bermain. Mereka memerlukan beberapa stimulus, misalnya diajak mengenal permainan game online dari telepon selularnya.

"Karin sudah donasi Rp200 juta cukup, sebenarnya tidak. Tahap ketiga, tahap recovery dibagi dua untuk mental. Karena pasti adanya trauma, ada juga recovery mata pencarian," jelas Awkarin.

Awkarin menambahkan dari hasil pemantauan dia sebagai relawan, rata-rata masyarakat di Donggala dan Sigi vekerja sebagai nelayan dan petani. Kini, kata Awkarin, mereka kehilangan mata pencarian. Sehingga mereka butuh untuk mereka kembali lagi pulih seperti semula.

Alhasil, Awkarin kembali nenggalang dana melalui situs kitabisa.com untuk membantu recovery warga Palu. Rencananya, November atau Desember nanti dia akan kembali ke Sigi dan Donggala.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Aku langsung galang dana untuk tahap recovery. Aku ke sana mau sampaikan dan merasa bertanggung jawab langsung aja donasi. Aku ke sana emang mau menambah pengalaman aja sih. Kalau kita berdonasi itu nggak stop di sembako dan baju," tegas Awkarin.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus