Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Medan - Hujan mengiringi perjalanan dari Kota Medan ke Liang Melas Datas di bagian barat Kabupaten Karo, Sumatra Utara, yang berjarak sekitar 112 kilometer. Kawasan ini adalah daerah penghasil jeruk yang wilayahnya berada di enam desa dan tiga dusun yaitu Desa Sukajulu, Desa Kutambaru, Desa Batumakmak, Desa Kutambelin, Desa Polatebu, Desa Kutapengkih, Dusun Kutakendit, Barisan dan Cerumbu. Di sanalah akan dibangun Juma Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Monumen ini merupakan bentuk terima kasih masyarakat kepada Presiden yang dianggap telah mempercepat pembangunan jalan di kawasan itu. Patung Jokowi akan dibangun di puncak tertinggi Liang Melas Datas setinggi 7,5 meter sebagai cinderamata dan objek wisata baru Tanah Karo. Peletakan batu pertamanya dilakukan pada Sabtu, 4 November 2023. Sebagai perwakilan Jokowi, diundanglah Wali Kota Medan Bobby Nasution yang tidak bisa hadir.
Dana bikin patung Rp2,5 miliar
Ketua Panitia pembangunan Juma Jokowi, Adil Sebayang mengatakan, pembangunan patung Jokowi butuh biaya Rp2,5 miliar. Targetnya, pengerjaan selesai pada Februari 2024, seiring selesainya pengerjaan jalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Uang yang tersedia saat ini adalah sisa dana pengantaran jeruk Rp50 juta, ditambah iuran warga enam desa dan tiga dusun sekitar Rp400 juta. Jadi inilah Ibu Bupati, Pak Bobby, Pj Gubernur, harapan kami mengatakannya," ucapnya.
Kepada Tempo, Adil mengaku, belum diketahui bentuk pasti patung yang akan dibangun. Ada tiga pilihan model, pertama: Jokowi memegang 'raga dayang-dayang' berisi jeruk di tangan kiri dan tangan kanan memegang jeruk. Kedua, berbentuk lempengan dan patung biasa. Tempat patung berdiri ada simbol bintang dengan warna berbeda di setiap sudutnya.
"Ini Tapak Raja Sulaiman, ornamen Karo untuk menyatukan perbedaan-perbedaan di adat kami. Ada delapan titik. Model patung belum deal, tapi dalam waktu dekat akan ditenderkan karena waktunya terbatas,” kata Kepala Desa Polatebu itu.
Bobby langsung menanggapi permintaan Adil lewat kata sambutannya. Dia bilang, sudah mendapat informasi soal permohonan bantuan dana sebelum datang ke acara. Sambil bercanda, dia bilang, inilah yang membuatnya berat datang karena pasti koyak (keluar, red) banyak.
"Beratnya saya datang ke sini, Pak Kades, pasti koyak banyak. Tapi saya tak mau koyak sendiri, saya ajak teman-teman di Medan dan Karo menyumbang, sepakatlah membantu Rp500 juta," ucapnya disambut tawa dan tepuk tangan.
Dia berharap bantuan yang diberi tidak dilihat dari jumlahnya, namun niat dan apresiasi untuk masyarakat untuk tetap semangat membangun desa. Juga apresiasi dari presiden yang memberi perhatian khusus kepada masyarakat Liang Melas Datas.
"Infrastruktur kita masih perlu diperbaiki dan apa yang dilakukan masyarakat
Liang Melas Datas menjadi motivasi masyarakat lain, khususnya di Tanah Karo," ujar Bobby.
Jokowi yang dihubungi Bobby lewat video call tertawa saat diberitahu patungnya akan didirikan. Saat ditanya salah seorang kepala desa harapannya, ia cuma bilang, memperbaiki jalan sudah menjadi tugas pemerintah.
“Tugas pemerintah itu melayani rakyat, buat jalan itu sudah tugas pemerintah, sudah sewajarnya. Saya senang kalau masyarakat senang, sudah gitu saja,” katanya tertawa.
Jalan tanah selama 30 tahun
Sejak 30 tahun lalu, jalan tanah menjadi akses satu-satunya menuju kampung, licin dan berlumpur. Warga menimbunnya dengan pasir dan batu, tetap saja tak maksimal karena tonase kendaraan yang lewat menenggelamkan bebatuan dan membentuk kolam-kolam yang semakin lama melebar dan dalam.
"Terasalah bedanya, kalau dulu ampun, cuma Hardtop yang bisa lewat. Padahal panjang jalan cuma 20-an kilometer. Setelah Pak Jokowi datang, barulah dibagusin jalan ini," kata Sebayang di Desa Kutambelin, Sabtu, 4 November 2023.
Pada November 2021, Tempo dan beberapa jurnalis diundang masyarakat Liang melas Datas menikmati kubangan jalan yang melahirkan sensasi tergunjang dan terbanting-banting. Rapat di kantor kepala desa yang dihadiri tokoh masyarakat dan pemuda desa memutuskan jalan ke kampung harus segera diperbaiki. Diinisiasilah aksi damai mengantar tiga ton jeruk sebagai pembawa pesan kepada presiden.
"Kami ingin memberi kado Natal untuk presiden, karena kami petani jeruk, jeruklah yang kami kasi sebagai oleh-oleh ke Jokowi. Murni inisiatif masyarakat, tidak ada kepentingan politik,” kata Jurus Kembaren, salah satu tokoh.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat jeruk yang dibawa petani Desa Liang Melas Datas, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 6 November 2021. Enam petani Desa Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Sumatera Utara datang membawa 3 ton jeruk dan meminta Jokowi untuk memperbaiki jalan di desa mereka. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Usai Natal, warga Liang Melas Datas mengenakan pakaian adat, menari melepas keberangkatan warganya mengantar 3 ton jeruk Jokowi. Pada 6 Desember 2021, presiden menerima enam perwakilan warga dari enam desa dan tiga dusun di Istana Merdeka. Warga mengundang Jokowi datang untuk melihat infrastuktur jalan utama desa yang rusak parah.
Jokowi mengatakan, jalan rusak akan segera diperbaiki. Dia memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengecek ke lapangan lewat Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumut, Direktorat Jenderal Bina Marga pada 5 Desember 2021.
“Saya sudah dengar semua, tidak usah diceritakan lagi. Menteri PUPR sudah sampai sana. Katanya sudah melihat lapangan, sudah mulai mengukur, sebentar lagi dikerjakan,” ucapnya.
Didatangi Jokowi
Awal Februari 2022, Jokowi datang ke Liang Melas Datas. Dia menaiki mobil Land Cruiser hitam dengan plat merah bertuliskan Indonesia, jaraknya sekitar dua kilometer. Sepanjang jalan, ratusan warga tumpah-ruah, menyanyikan lagu Indonesia Raya saat ia melintas. Sebagian muda-mudi berpakaian adat Karo menari sambil memegang piring yang isinya jeruk. Sorak-sorai siswa-siswi sekolah dasar memanggil-manggil nama Jokowi sambil melambaikan bendera merah.
Jokowi melempar senyum, melambaikan tangan dan meminta Paspamres membagikan buku tulis, kaus dan paket sembako. Dia sempat singgah di kebun jeruk milik warga. Sejam kemudian, meninggalkan kampung.
Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, pengaspalan jalan Desa Kutambelin dimulai awal 2022, belum sepenuhnya rampung. Sebagian masih sirtu yang telah melalui pengerasan. Jalan yang akan menghabiskan anggaran sebesar Rp164,8 miliar ini ditargetkan selesai pada 2023.
Kini, jalan sepanjang 37,2 kilometer sudah bisa dilalui berbagai kendaraan dengan waktu tempuh satu jam dari jalan lintas Kabanjahe-Kutacane. Sebelumnya, butuh tiga bahkan tidak bisa dilalui kalau dilanda hujan deras.
MEI LEANDHA
Pilihan Editor: 5 Fakta Unik Seputar Kota Berastagi Sumatera Utara