Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian ke luar angkasa di masa depan, bukan hanya untuk urusan serius, seperti penelitian dan urusan telekomunikasi. Namun juga untuk urusan wisata, bila pelesiran di bumi sudah terlalu mainstream.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelesiran ke luar angkasa itu akan dimulai pada akhir 2021. Setelah tiga wisatawan diizinkan pelesiran ke stasiun luar angkasa (International Space Station/ISS). Paket wisata ini disediakan perusahaan layanan transportasi luar angkasa, SpaceX, selama 10 hari pada akhir 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perjalanan tersebut akan menggunakan roket Falcon 9 dan pesawat ruang angkasa Crew Dragon terbaru, sebagaimana dilansir The Verge. Kehadiran tiga orang yang bukan astronaut itu, menandai pariwisata luar angkasa terbesar kedua dari SpaceX.
Wisata luar angkasa tersebut merupakan bagian dari kesepakatan yang ditandatangani SpaceX dengan startup Axiom Space yang berbasis di Houston, yang akan mengelola logistik perjalanan untuk tiga orang tersebut.
Sementara tujuh orang telah menghabiskan waktu di ISS (salah satunya bahkan pergi dua kali). Pelesiran tersebut, menjadi perjalanan pribadi sepenuhnya pertama ke ISS.
Para wisatawan luar angkasa akan menghabiskan dua hari perjalanan ke dan dari ISS, dan setidaknya delapan hari di stasiun luar angkasa itu. Mereka berbagi ruang dengan para astronaut yang bekerja di sana.
Tiket perjalanan menghabiskan biaya sekitar US$55 juta (atau Rp784 miliar), dan satu kursi sudah dipesan, menurut The New York Times.
Perjalanan itu dimungkinkan setelah NASA mengumumkan tahun lalu, bahwa pihaknya akan mulai membuka ISS untuk kegiatan yang lebih komersial seperti wisata luar angkasa.
Sementara itu, SpaceX telah menghabiskan beberapa tahun terakhir membangun versi baru dari pesawat ruang angkasa Dragon. Pesawat itu bakal melayani penerbangan manusia sebagai bagian dari program mengirim astronaut NASA ke ISS.
SpaceX baru-baru ini menyelesaikan uji penerbangan besar kedua dari versi baru Dragon, yang menunjukkan kemampuan untuk memisahkan diri dari roket. Penerbangan pertama dengan astronaut NASA diperkirakan akan berlangsung akhir tahun ini.
Cosmonot Rusia, Oleg Kononenko memeriksa kerusakan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 11 Desember 2018. Dua kosmonot Rusia memulai memeriksa dan mengumpulkan sampel dari perbaikan yang dilakukan terhadap pesawat ruang angkasa Soyuz yang rusak pada bulan Agustus. NASA TV/Handout via REUTERS
Namun, SpaceX tidak hanya fokus menjadi “taksi” untuk para astronaut. Perusahaan ini menjadikan pariwisata luar angkasa sebagai sumber pendapatan yang potensial.
Bulan lalu, SpaceX mengumumkan bekerjasama dengan perusahaan pariwisata luar angkasa Space Adventures, untuk mengirim hingga empat orang keliling orbit di sekitar Bumi pada akhir 2021 atau awal 2022.