Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Nyatakan Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Kutip Ayat Al-Quran

Pendakwah Miftah Maulana mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

6 Desember 2024 | 15.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Jumat, 6 Desember 2024. Foto: TEMPO| Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada Jumat, 6 Desember 2024 di kediamannya, Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum menyatakan pengunduran dirinya yang ditujukan ke Presiden, Wakil Presiden, dan rakyat Indonesia itu, pendakwah berambut gondrong tersebut mengutip dan membacakan ayat Al-Quran. "Izinkan saya mengawali ini dengan mengutip ayat 26 dalam surat Ali Imran," kata Miftah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Katakanlah Nabi Muhammad, 'Wahai Allah pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu," kata Miftah.

Miftah Maulana Mengaku Mundur Bukan karena Ditekan

Setelah membacakan ayat itu, Miftah lantas mengumumkan pengunduran dirinya. "Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam, setelah berdoa, bermuhasabah, dan istigfarah," kata dia. "Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan." 

Miftah menyebut, keputusan ini ia ambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun. "Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," ujarnya. 

Ia menegaskan sekali lagi bahwa pengunduran dirinya bukan atas permintaan siapa pun. Pada Rabu lalu, saat membuat video permintaan maaf kepada masyarakat, ia mengaku ditegur Sekretaris Kabinet Mayor Teddy

Miftah dalam konferensi pers pengunduran dirinya tak menyebut alasannya mundur. "Keputusan ini bukanlah sebuah akhir ataupun langkah mundur, melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam," katanya.

Ia lalu mengutip tentang seorang berjiwa ksatria yang pernah berkata jika jabatan itu hanyalah titipan sementara. "Karena jabatan itu adalah satu sarana untuk berbuat kebaikan," ujarnya. 

"Oleh karena itu, sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas pada saat jabatan dan kedudukan semata, tetapi mencakupi seluruh ruang di mana saya bisa memberikan manfaat," katanya menambahkan.

Kronologi yang Membuat Miftah Maulana Viral

Miftah mengundurkan diri setelah videonya yang merendahkan orang lain viral berturut-turut dalam sepekan terakhir. Setelah menjadi sorotan tajam masyarakat setelah video yang menghina penjual es teh saat ia mengisi pengajian di Magelang, kini beredar video lawas Miftah merendahkan pelawak senior Yati Pesek.

Dalam video lawas itu, di depan para penonton, Miftah berbincang dengan aktris senior itu, dengan niat untuk hiburan setelah Yati Pesek menyanyikan tembang Jawa, ‘Bajing Loncat’. Alih-alih melucu, kalimat Miftah justru merendahkan dan menghina Yati Pesek.

Niki wau lagune Bajing Loncat. Bajingane kulo ajak munggah (Tadi lagunya Bajing Loncat. Bedebahnya saya ajak naik),” kata Miftah. Terlihat wajah Yati Pesek kaget dan tak nyaman.

Ia kemudian berusaha membalas, “Saiki sampeyan arepa enom dadi guruku lho (sekarang kamu meskipun muda jadi guruku lho),” kata Yati.

Bukannya menyadari kalimatnya sudah menyakiti lawan bicaranya, Miftah Maulana makin menjadi-jadi saat merendahkan Yati Pesek. Ia mengeluarkan kalimat candaan yang sangat tak pantas. “Kulo niki bersyukur Bude Yati elek. Nek ayu dadi lonte, to? (Saya bersyukur Bude Yati jelek. Kalau ayu jadi pelacur kan?)” ucapnya.

Yati Pesek langsung terdiam. Ia tak menyangka Miftah akan menghinanya seperti itu. Ia pun menyayangkan ucapan Miftah. “Saiki kok dadi suarane koyo ngono. Oh untung Gus, saiki sampeyan ora dadi ustad, ora kiai. (Sekarang kok ngomongnya kayak gitu. Oh untung Gus, sekarang di sini kamu bukan ustad, bukan kiai),” kata Yati.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus