Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Ombak Tinggi Simeulue Jadi Favorit Para Peselancar Mancanegara

Pulau Simeulue di Aceh sering dikunjungi oleh wisatawan yang ingin berselancar.

18 Juli 2021 | 06.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi - Peselancar saat mengikuti event Aceh Surfing International Championship di Pantai Matanurung, Pulau Simeulue, Kabupaten Simeulue, Aceh. (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Laut Simeulue di Aceh merupakan salah satu lokasi favorit wisata surfing bagi para peselancar. Bukan hanya bagi peselancar dalam negeri, tapi juga mancanegara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Wisata surfing itu menjadi rebutan wisatawan asing, terutama wisatawan dari Australia, Perancis dan beberapa negara lainnya karena menjadi area surfing terbaik di Nusantara," kata Bupati Kabupaten Simeulue Erli Hasim, Sabtu, 17 Juli 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Erli, hal tersebut dibuktikan dengan jumlah kunjungan wisatawan ke Simeulue yang cukup bagus. Bahkan hampir setiap hari ada penerbangan menuju wilayah pesisir laut barat Aceh itu.

"Banyak bule yang meminati Simeulue terutama dalam bidang surfing, itu memang sebuah nikmat yang luar biasa, gelombang terbaik menurut teman-teman wisatawan mancanegara," kata Erli.

Pulau Simeulue yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia memiliki banyak pantai yang indah. Ombak di laut Simeulue terkenal tinggi dan cocok menjadi spot surfing.

Tak heran, daerah kepulauan itu sudah tiga kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan surfing internasional, yakni sejak 2013 hingga 2017. Bahkan, penyelenggaraan surfing di perairan kawasan Simeulue Timur pada 2017 itu pesertanya berasal dari 17 negara di dunia.

Sayangnya, akibat pandemi Covid-19 dengan pembatasan penerbangan luar negeri, maka sejak 2020 sampai hari ini kunjungan wisatawan asing untuk berselancar ke sana sangat minim, bahkan hampir tidak ada kunjungan. Sebelum pandemi terjadi, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Simeulue itu bisa mencapai seribu lebih. "Sebenarnya kita sudah go international, tapi karena pandemi semuanya terpagari, jadi tidak ada yang bisa terbang, kita maklum karena kondisi ini terjadi hampir di seluruh dunia," kata Erli.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus