Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pelayan restoran yang diduga menjual kokain kepada penyanyi Liam Payne sebelum kematiannya telah ditangkap di Buenos Aires, Argentina. Braian Nahuel Paiz. Sebelumnya dia dikenai dakwaan oleh Hakim Laura Bruniard, kemudian kini ditahan setelah perintah penahanan dikeluarkan pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari The Mirror, Hakim Bruniard sebelumnya telah memberikan waktu 24 jam kepada Braian Paiz untuk menyerahkan diri, tetapi polisi baru berhasil menangkapnya di kediamannya di daerah Ingeniero Budge, pinggiran Buenos Aires, pada Jumat, 3 Januari 2025. Pengacara Paiz, Fernando Madeo, mengkonfirmasi penangkapan kliennya, namun ia tidak menjelaskan di mana Paiz akan ditahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Kasus Kematian Liam Payne Berlanjut, 5 Orang Didakwa oleh Pengadilan Argentina
Tudingan Kambing Hitam dan Pembelaan Paiz
Sebanyak lima orang telah didakwa atas insiden kematian Liam Payne, mantan anggota One Direction pada 16 Oktober 2024 di Hotel CasaSur Palermo, Buenos Aires. Berdasarkan pernyataan resmi Kantor Kejaksaan Nasional Kriminal dan Koreksi Argentina yang dirilis Senin, 30 Desember 2024, Paiz adalah satunya. Ia dijerat pasal berat, yakni dugaan menjual narkoba, yang bisa berujung hukuman 4 hingga 15 tahun penjara.
Selain Paiz, empat lainnya adalah Gilda Martin (manajer hotel), Esteban Grassi (resepsionis), Rogelio 'Roger' Nores (teman Liam Payne), dan Ezequiel Pereyra (karyawan hotel), dan Braian Paiz (pelayan hotel). Adapun Madeo, selaku pengacara Paiz menilai kasus ini lebih mirip perburuan kambing hitam ketimbang proses hukum yang adil.
“Mereka mencari tersangka dengan segala cara, bahkan melanggar hak konstitusional,” ujar Madeo. Dalam penyelidikan, terungkap bahwa hubungan Liam Payne dan Braian Paiz berawal dari pertemuan tak sengaja. Menurut Madeo, Liam Payne yang pertama kali mendekati Paiz. “Mereka berbicara banyak hal, tapi yang tampaknya menjadi penghubung adalah konsumsi kokain,” ujarnya.
Madeo juga menilai kliennya adalah korban fitnah. “Ia (Paiz) tidak menjual narkoba. Ia hanya berbagi apa yang dimilikinya,” ungkapnya. Dalam pernyataan tertulisnya kepada hakim, Paiz mengaku mengonsumsi kokain bersama Liam di hotel, tapi bersikeras bahwa ia tidak pernah menjual barang haram itu. "Semua itu hanya untuk konsumsi pribadi," tulisnya.
Kemudian Madeo juga membantah klaim bahwa Paiz menolak memberikan kesaksian. Ia menyebut kliennya telah memberikan pernyataan panjang yang membantah semua tuduhan. “Ini bukan transaksi narkoba, melainkan interaksi pribadi antara dua orang. Hukum Argentina pun mengakui bahwa konsumsi pribadi dalam ruang privat tidak bisa dipidana,” ucapnya.
Tudingan Kelalaian di Hotel CasaSur Palermo
Kasus ini juga menyeret nama Rogelio ‘Roger’ Nores, teman dekat Liam Payne, yang didakwa lalai hingga menyebabkan kematian. Hakim Bruniard menyebut Nores gagal memberikan perhatian kepada Liam yang kala itu dalam kondisi mabuk berat akibat alkohol dan kokain. “Alih-alih memberikan bantuan, ia meninggalkan korban yang tak berdaya dan sepenuhnya sadar akan kondisi Liam yang rentan,” tulis Hakim Bruniard dalam dokumennya.
Namun, kepada TMZ, Nores membantah tuduhan tersebut. Ia mengaku sempat tiga kali mengunjungi hotel pada hari nahas itu. “Saya pergi 40 menit sebelum kejadian. Saat saya meninggalkan hotel, ada belasan orang di lobi bercanda dengan Liam. Tidak ada yang terlihat mencurigakan,” kata dia.
Hakim juga mengkritik manajemen Hotel CasaSur Palermo yang memindahkan Liam Payne ke kamarnya di lantai tiga meskipun ia tak mampu berdiri tegak. “Tindakan ini menciptakan risiko hukum yang tak dapat diterima dan memiliki konsekuensi yang dapat diprediksi,” kata hakim.
Menurut penyelidikan kejaksaan, Liam Payne menginap di Hotel CasaSur Palermo sejak 13 Oktober 2024, sebelum akhirnya ditemukan tewas setelah jatuh dari balkon pada 16 Oktober 2024. Dalam 72 jam terakhirnya, Liam Payne diduga menggunakan berbagai zat terlarang yang memperburuk kondisi fisiknya. “Payne tidak sepenuhnya sadar atau berada dalam kondisi yang menurun saat jatuh dari balkon,” ungkap perwakilan kejaksaan.
Rekonstruksi kejadian menunjukkan bahwa konsumsi zat-zat tersebut memengaruhi kesadarannya secara signifikan. Meski demikian, pihak-pihak di sekitarnya, termasuk teman dekat dan staf hotel, diduga gagal memberikan bantuan medis yang diperlukan, yang menambah buruk situasi tragis tersebut.
THE MIRROR | TMZ