Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Peninggalan Spesial Ade Irawan Buat Irfan Hakim

Saat Ria Irawan meninggal, Ade Irawan mengajak Irfan Hakim masuk ke kamarnya dan menunjukkan sesuatu.

19 Januari 2020 | 06.00 WIB

Artis Irfan Hakim. TEMPO/Nurdiansah
Perbesar
Artis Irfan Hakim. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Irfan Hakim merasa beruntung karena memiliki peninggalan spesial dari almarhumah Ade Irawan. Peninggalan itu berupa sepenggal puisi yang dibuat khusus oleh Ade Irawan untuknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika melayat Ria Irwan pada Senin, 6 Januari 2020, Irfan Hakim bertemu dengan Ade Irawan di rumah duka. "Kurang lebih sebelas hari yang lalu saya bertemu dengan beliau ketika saya melayat almarhumah Ria Irawan," kata Irfan Hakim di YouTube channel deHakims.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Saat jenazah Ria Irawan dimandikan, Irfan Hakim menyalami Ade Irawan untuk berpamitan. "Ibu Ade bilang 'Irfan Hakim kan?' terus saya jawab, 'Iya bu'. Dia tiba-tiba 'Saya bikin puisi buat kamu'," kata Irfan Hakim. Perempuan itu kemudian mengajak Irfan ke kamar. Di sana Ade Irawan menunjukkan sebuah puisi yang khusus dia tulis untuk Irfan.

Irfan kaget bukan kepalang karena aktris senior Ade Irawan membuatkan puisi untuknya. "Saya percaya enggak percaya. Seorang Ade Irawan, artis senior, tahu nama saya saja saya sudah bersyukur, tiba-tiba dia berkata membuat puisi untuk saya," kata dia.

Suasana pemakaman Ade Irawan di TPU Tanah Kusir Jakarta, 18 Januari 2020. Aktris senior itu meninggal pada usia 82 tahun karena komplikasi jantung dan paru-paru. TEMPO/Nurdiansah

Ade Irawan berkata senang menulis puisi dan itu salah satu yang membuatnya sehat selama ini. Ade Irawan menuliskan puisi-puisinya dalam sebuah buku. Irfan Hakim melihat sendiri bagaimana buku itu penuh dengan puisi karya Ade Irawan.

Pada bagian atas sebuah puisi tertulis nama Irfan Hakim. Artinya, puisi itu memang dibuat Ade Irawan khusus untuknya. Puisi tersebut terinspirasi pemberitaan di televisi mengenai Irfan yang kehilangan ayahnya pada 21 November 2017.

"Itu puisi tentang kerinduan seorang Irfan Hakim kepada Apa-nya tercinta," kata Irfan. Ade Irawan menulis puisi tersebut satu hari setelah kepergian ayah Irfan, H. Rosyid Sukarya pada 22 November 2017.

Irfan mengaku tidak memiliki kedekatan personal dengan Ade Irawan. Namun puisi itu membuat Irfan terasa dekat dengannya. "Saya turut berduka cita, mohon diampunkan dosa-dosanya. Saya enggak begitu dekat, tapi karena karya puisi itu berarti beliau menganggap kami dekat," kata Irfan.

Irfan Hakim juga meminta maaf tidak bisa melayat ke rumah duka karena sedang berada di Singapura. Dia tetap mendoakan almarhumah Ade Irawan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

Marvela

Lulusan jurusan Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada 2021. Bergabung dengan Tempo sejak 2020. Menulis artikel hiburan untuk Tempo.co dan tokoh untuk majalah Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus