Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Henny Lim, pramugari Cebu Pacific, mengungkapkan alasan di balik posisi duduk bertumpu tangan yang dilakukan awak kabin. Biasanya saat lepas landat dan mendarat, mereka akan duduk di kursi lompat mengenakan sabuk pengaman dan duduk bertumpu tangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam video yang diunggahnya di TikTok tahun 2022 itu, Henny mengatakan posisi duduk itu disebut posisi menguatkan. Posisi ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan keselamatan selama fase-fase kritis penerbangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pernah bertanya-tanya mengapa awak kabin duduk seperti ini saat lepas landas & mendarat? Ini disebut posisi menguatkan," ujarnya dalam video itu.
Posisi menguatkan itu terdiri dari beberapa langkah seperti mengencangkan sabuk pengaman dengan aman, duduk tegak dengan tangan dan lengan menghadap ke atas, serta kaki rata di lantai. Hal ini bertujuan untuk membatasi pergerakan tubuh dan meminimalkan dampak cedera jika terjadi benturan atau insiden darurat selama penerbangan.
"Selama waktu ini, [pramugari Anda] juga akan meninjau diam-diam, untuk mempersiapkan mereka menghadapi situasi darurat setiap lepas landas dan mendarat," katanya.
Seperti menyadari peralatan darurat di lokasi, pengoperasian pintu, intruksi keselamatan penumpang, serta petunjuk visual apa pun di luar pesawat. Semua langkah ini bertujuan untuk mempersiapkan awak kabin menghadapi situasi darurat dengan cepat dan efektif.
Sementara menurut Federal Aviation Administration atau FAA, posisi menguatkan itu memiliki dua alasan utama. "Yang pertama adalah mengurangi ayunan, dan mengurangi dampak sekunder yang mungkin terjadi selama insiden darurat," katanya.
Dampak sekunder dapat dikurangi dengan memposisikan tubuh, terutama kepala, pada permukaan yang akan terkena dampak, sesuai dengan instruksi posisi menguatkan.
Penelitian dari Civil Aeromedical Institute (CAMI) tentang posisi penahan dampak untuk penumpang pesawat menyoroti pentingnya menyesuaikan posisi tubuh dengan faktor individu, konfigurasi tempat duduk, dan keadaan darurat. Dua alasan utama untuk bersiap menghadapi dampak adalah mengurangi kegagalan dan mengurangi dampak sekunder.
Penelitian menunjukkan bahwa posisi yang tepat dapat mengurangi dampak sekunder dengan memposisikan tubuh, terutama kepala, pada permukaan yang akan terkena dampak selama tumbukan. Instruksi kepada penumpang untuk melenturkan, menekuk, atau mencondongkan tubuh ke depan dapat membantu mengurangi dampak saat keadaan darurat terjadi dalam penerbangan.
Video yang diunggah oleh Henny Lim menyoroti pentingnya keselamatan dalam penerbangan komersial serta peran awak kabin dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang. Dengan demikian, wawasan yang diberikan ini meningkatkan kesadaran dan kepercayaan penumpang terhadap perjalanan udara yang aman dan nyaman.
PUTRI ANI | DAILY MAIL | FAA