Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Kaus Nazi Kanye West Memicu Kecaman, Ini Kronologinya

Rapper Kanye West mengundang kontroversi setelah mempromosikan kaus dari brand fesyen miliknya yang bergambar swastika.

16 Februari 2025 | 07.18 WIB

Kanye West. Foto: Instagram/@kimkardashian.
Perbesar
Kanye West. Foto: Instagram/@kimkardashian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kanye West, yang kini dikenal dengan nama Ye, kembali mengundang sorotan publik setelah situs brand fashion-nya, Yeezy, menjual kaus putih dengan gambar simbol swastika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kejadian ini menambah panjang daftar kontroversi yang melibatkan rapper yang dikenal dengan pernyataan-pernyataan provokatif tersebut. Swastika adalah simbol yang dikenal luas sebagai lambang Nazi, namun secara historis, simbol ini sudah ada jauh sebelum digunakan oleh Adolf Hitler.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam budaya Hindu, Budha, dan Jainisme, swastika adalah simbol keberuntungan, kedamaian, dan kesejahteraan. Namun, pada abad ke-20, simbol ini digunakan oleh Partai Nazi di bawah pimpinan Adolf Hitler, yang mengubah makna swastika menjadi simbol kebencian dan supremasi kulit putih.

Swastika yang digambarkan di kaus Kanye West adalah versi yang identik dengan simbol ini, dan penggunaannya jelas menyinggung memori buruk terkait dengan kekejaman yang dilakukan oleh Nazi selama Perang Dunia II.

Kaus swastika dari Yeezy dijual dengan harga $ 20 atau berkisar Rp 325.000 dan menjadi satu-satunya produk yang terdaftar di situs Yeezy pada saat itu. Hal ini langsung memicu kecaman luas dari berbagai pihak, terutama kelompok-kelompok anti-kebencian.

Kronologi Kasus

Dikutip dari Times of India, kontroversi ini bermula setelah Kanye West menayangkan sebuah iklan singkat yang mempromosikan Yeezy.com pada Super Bowl atau kejuaraan tahunan Liga Sepak Bola Nasional AS (NFL) di Los Angeles.

Dalam iklan tersebut, Kanye terlihat duduk di kursi dokter gigi sambil menunjukkan gigi berlian yang baru dipasang, mengklaim bahwa ia menghabiskan seluruh anggaran iklan untuk membeli gigi tersebut. Kanye kemudian mengarahkan penonton untuk mengunjungi situs web Yeezy.com, yang pada awalnya memamerkan berbagai produk fesyen dari Yeezy.

Namun, beberapa jam setelah iklan tersebut ditayangkan, situs Yeezy mengalami perubahan besar. Alih-alih menampilkan berbagai produk, situs tersebut hanya menampilkan satu barang yakni kaus putih dengan simbol swastika besar berwarna hitam di bagian depan.

Tidak lama setelah itu, situs Yeezy ditutup dengan pesan yang berbunyi "sesuatu telah salah" dan "toko ini tidak tersedia." Shopify, platform e-commerce yang mendukung situs Yeezy, akhirnya menghapus Yeezy dari platform mereka dengan alasan pelanggaran pedoman yang berlaku.

Tanggapan Organisasi Anti Diskriminasi

Dilansir dari NDTV, Organisasi Anti-Defamation League (ADL), yang berjuang melawan diskriminasi terhadap orang Yahudi, mengutuk keras penjualan kaus yang bergambar swastika tersebut. ADL menegaskan bahwa swastika adalah simbol yang digunakan oleh Partai Nazi sebagai lambang utama mereka.

"Seolah-olah kami membutuhkan bukti lebih lanjut tentang antisemitisme Kanye, dia memilih untuk memasang satu barang untuk dijual di situs webnya, sebuah kaus bergambar swastika," kata kelompok itu dalam sebuah posting di media sosial X.

Simbol ini tidak hanya menggambarkan kebencian terhadap orang Yahudi, tetapi juga menjadi simbol dari kekejaman yang dilakukan oleh Nazi selama masa Perang Dunia II. ADL juga menegaskan bahwa tindakan Kanye hanya memperlihatkan kebenciannya terhadap orang Yahudi.

Penutupan Situs dan Dampaknya pada Brand Yeezy

Setelah kontroversi ini, situs Yeezy akhirnya ditutup. Namun, dampaknya terhadap citra Kanye West dan brand Yeezy sudah jelas terasa. Sebelumnya, Yeezy sempat menjalin kemitraan sukses dengan perusahaan besar seperti Adidas dan Gap, namun kontroversi ini menambah daftar panjang kerugian yang harus ditanggung oleh Kanye West.

Walaupun beberapa pihak mencoba membedakan antara simbol swastika dan Hakenkreuz, kenyataan bahwa kaus tersebut hanya muncul di situs Yeezy menunjukkan bahwa Kanye West sengaja menggunakan simbol ini untuk mengekspresikan pandangan provokatifnya.

Kontroversi ini memunculkan pertanyaan mengenai batasan kebebasan berbicara dan bagaimana seseorang yang memiliki pengaruh besar di dunia hiburan harus bertanggung jawab atas tindakannya.

Banyak pihak yang berharap Kanye West dapat memberikan klarifikasi lebih lanjut tentang tindakannya. Ke depan, kita akan melihat apakah ia akan melanjutkan sikap provokatifnya atau apakah ia akan lebih berhati-hati dalam menggunakan simbol dan pernyataan yang dapat merugikan banyak orang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus