Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kabupaten Sleman masih menjadi penyumbang tertinggi kunjungan wisatawan, baik Nusantara maupun mancanegara, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepanjang tahun 2024. Dinas Pariwisata Sleman mencatat, dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2024, 8.224.554 wisatawan menyambangi sejumlah destinasi di Sleman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perputaran uang wisatawan baik lokal maupun mancanegara selama berada di Kabupaten Sleman sepanjang tahun 2024 tercatat sebesar Rp 25,8 triliun," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid, Rabu 8 Januari 2025.
Lampaui Target
Jumlah wisatawan tahun ini melampaui target kunjungan wisatawan yang ditetapkan Dinas Pariwisata Sleman yang hanya sebesar 7,5 juta kunjungan. Dari jumlah 8,2 juta wisatawan, kunjungan wisatawan Nusantara mendominasi sebesar 97,27 persen atau setara dengan 8.000.174 kunjungan. Sisanya wisatawan mancanegara yakni sebanyak 224.380 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Wisatawan Nusantara dari Pulau Jawa mendominasi kunjungan sebesar 75,60 persen atau sebesar 6.048.132 kunjungan," kata dia.
"Jadi bila dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan Nusantara pada 2023 yang saat itu sebanyak 7.826.400 kunjungan maka 2024 terjadi kenaikan kunjungan sebesar
102,22 persen," kata Ishadi.
Promosi Gencar
Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan ini tidak lepas dari promosi wisata gencar seperti pelaksanaan table top dan travel dialog di Jawa Barat, Jawa Timur, dan keikutsertaan Sleman dalam Gebyar Wisata Nusantara Expo di Jakarta pada 13-15 Juni 2024.
Ishadi menyebut lima destinasi wisata favorit wisatawan nusantara di Kabupaten Sleman pertama dipegang kunjungan ke destinasi Candi Prambanan (28,42 persen), Jip Wisata Merapi (15,86 persen), Kaliurang (7,70 persen). Tebing Breksi (5,21 persen), dan Kaliadem (1,91 persen).
Besaran Belanja Wisatawan Nusantara
Meskipun wisatawan asal Pulau Jawa mendominasi kunjungan ke Kabupaten Sleman, Ishadi menuturkan tak serta merta berbanding lurus dengan tinggi rendah besaran belanja wisatawan per kunjungan.
Ia merinci belanja tertinggi wisatawan Nusantara asal Jawa, berada pada kisaran Rp1,2- 1,4 juta tiap kunjungan.
Adapun tiga daerah asal wisatawan dengan belanja tertinggi di Sleman berasal dari Kalimantan Selatan Rp4,9 juta per kunjungan, Kalimantan Timur Rp3 juta per kunjungan, dan Sulawesi Tengah Rp2,2 juta per kunjungannya.
Uniknya, kata Ishadi, wisatawan lokal yang mengunjungi Sleman untuk kali ke-2 dan ke-3 cenderung berbelanja lebih banyak. Misalnya pada kunjungan pertama rerata belanja wisatawan loka tercatat Rp1,3 juta. Namum pada kunjungan ke 2 dan 3 rerata belanjanya menjadi Rp1,5 juta lebih.
Ishadi menyebut rerata length of stay atau lama tinggal wisatawan Nusantara di Sleman mengalami kenaikan sebesar 0,2 hari pada 2024. Rerata length of stay bulanan tertinggi wisatawan Nusantara terjadi pada Desember yakni 2,19 hari. Sedangkan rerata length of stay bulanan terendah wisatawan Nusantara terjadi pada April yakni 1,65 hari.