Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Antisipasi penumpukan dan antrean penumpang di tempat pemeriksaan penumpang saat arus mudik Lebaran 2025, PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports menambah Automated Tray Returned System atau ATRS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alat canggih sejenis mesin X-ray baru ini berfungsi untuk pemeriksaan barang dan penumpang. "Kami tambah dari 2 unit menjadi 11 unit," kata General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta Dwi Ananda Wicaksana, Rabu malam 19 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dwi mengatakan, 11 unit mesin City X Ray ini akan difungsikan 3 unit di Terminal 3 domestik, 3 unit di Terminal 3 Internasional dan sisanya di Terminal lain. "Saat arus mudik Lebaran ini semuanya sudah bisa dioperasikan," ucapnya.
Pastikan Tidak Ada Antrean
Dwi memastikan dengan alat baru ini, tidak akan ada antrean penumpang di area security check point (SCP) sebelum penumpang ke ruang tunggu boarding. "Karena City X Ray ini bekerja dengan cepat 2 kali lipat mampu melakukan pemeriksaan 500 orang per jam, sehingga passanger processing atau antrean di X ray lebih cepat terurai", ujarnya.
X-ray ATRS mampu meningkatkan kapasitas menjadi 300 persen yang semula 215 tray per jam menjadi 645 tray per jam. Dengan adanya ATRS ini mampu memberikan jaminan keamanan kepada penumpang dengan analisis gambar 360 derajat. "Bisa mempercepat proses pemeriksaan, meningkatkan keakuratan pada saat pemeriksaan berlangsung dan penumpang juga dapat melihat langsung barang yang dibawa melalui layar monitor," kata Asst. Deputy Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi dalam acara Visit Airport di Bandara Soekarno Hatta, Kamis 27 Februari 2025.
Fasilitas ATRS ini dipasang untuk menganalisa barang bawaan penumpang dan bekerja dengan sistem otomatis karena menggunakan sistem ct scan 360 derajat. Barang yang ada di dalam baki akan terpantau di monitor secara keseluruhan dan memudahkan serta mempercepat operator menganalisa gambar. Mesin ini berbeda dengan model konvensional yang hanya menampilkan gambar dari sisi samping.
Selain itu, baki yang digunakan untuk menampung barang bawaan penumpang akan bergerak sendiri, sehingga penumpang tak perlu mengangkat baki dan hanya cukup meletakan barang di dalamnya. Baki yang sudah digunakan akan kembali ke awal secara otomatis.
Baki juga dibekali sensor untuk memastikan bahwa baki yang sudah digunakan kosong, sehingga kemungkinan barang penumpang tertinggal dalam baki sangat kecil. "Baki tidak akan bergerak kembali jika masih ada barang yang tertinggal. Ini akan menimalisir barang tertinggal," kata petugas di area SCP.
Baki yang berisi barang bawaan penumpang akan bergerak mengikuti alur dan dipindai menggunakan x ray dan diamati oleh petugas melalui monitor. "Selanjutnya baki bergerak ke depan, jika baki lewat jalur kanan itu berarti barang bawaan clear tidak ada masalah, tapi jika baki ke jalur kiri berarti ada suspcet yang harus ditindaklanjuti," kata petugas itu.
ATRS akan mendeteksi dan menyimpan data barang barang yang dilarang. Teknologi ini akan menyimpan data ketika melihat item yang dianggap barang berbahaya. "Menandai barang tersebut, sistem akan menyimpan data tersebut, jika nanti ada penumpang membawa item yang sama akan ada alarm berbunyi," kata petugas tersebut.
Fasilitas Penunjang Lainnya
Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta juga dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih. Mulai dari sistem self check-in, self bag drop, boarding otomatis, hingga informasi penerbangan real-time yang terpampang di layar digital beresolusi tinggi.
Fasilitas self check-in dan self bag drop memungkinkan penumpang mengurus kebutuhan penerbangan secara mandiri dan lebih cepat. Area check in Terminal 3 didukung implementasi teknologi melalui fasilitas self baggage drop yang memungkinkan penumpang pesawat secara mandiri dan cepat bisa memproses koper, tas atau barang bawaan tercatat guna dimasukkan ke dalam bagasi pesawat.