Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar pesta rakyat dengan tarian Thengul dan makan sego buwuhan pada Minggu, 14 Juli 2019. Yang membuat pesta rakyat ini menarik adalah banyaknya jumlah penari dan kuota makanan yang tersedia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pesta rakyat Kabupaten Bojonegoro, sebanyak 2.050 orang menari Thengul di atas jembatan Sosrodilogo, Sungai Bengawan Solo, dan 26 ribu sego buwuhan tersaji untuk para pengunjung. Pesta rakyat Bojonegoro ini masuk catatan Museum Rekor Indonesia atau MURI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sego buwuhan adalah jenis nasi dan yang biasanya disajikan untuk acara hajatan, misalnya pernikahan, khitanan, dan kelahiran. Adapun ribuan penari Thengul adalah siswa Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar hingga SMA/SMK di Bojonegoro.
Penari Thengul tampil pada pagelaran Bojonegoro Thengul International Folklore 2019 di Bojonegoro, Jawa Timur, Ahad, 14 Juli 2019. Pagelaran ini bertujuan memperkenalkan Tari Thengul sebagai ikon budaya Bojonegoro. ANTARA/Zabur Karuru
Tari Thengul yang biasanya ditampilkan enam orang kali ini tampak kolosal di atas Jembatan Sosrodilogo, jembatan baru penghubung Kota Bojonegoro dengan Kecamatan Trucuk yang dibelah Sungai Bengawan Solo. Tari Thengul terinspirasi dari wayang tengul yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendididikan dan Kebudayaan pada 2018.
Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah dan Wakil Bupati Budi Bojonegoro, Irawanto berada di antara kerumunan massa di pinggir Sungai Bengawan Solo. Tari Thengul kolosal dengan irama gending, mengentak, dan membuat riuh suasana pesta rakyat.