Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Media perjalanan Lonely Planet tetapkan Pink Beach di Pulau Padar yang berada di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai satu dari dua puluh pantai terbaik di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari situsnnya, Lonely Planet telah mengirim para penulisnya ke seluruh dunia untuk mencari pantai terindah. Mulai dari pantai terkenal, hingga pantai terpencil di berbagai belahan dunia telah didatangi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keindahan Pink Beach
Salah satu yang menjadi pilihan publikasi perjalanan tersebut adalah Pink Beach atau Pantai Merah di NTT. Dalam artikelnya, disebutkan bahwa hanya sedikit pantai di dunia yang memiliki pasir merah muda layaknya gula kapas seperti Pink Beach, yang terletak di dalam Taman Nasional Komodo. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuatnya masuk daftar pantai terbaik.
Dari pantai ini, kita dapat menikmati pemandangan laut biru turkis, bukit hijau yang bergelombang, langit biru, dan tentu saja pasir pantai yang memukau dengan warna merah muda yang lembut.
Selain keindahan visual, Pink Beach juga menawarkan aktivitas menarik seperti snorkeling. Dengan kelimpahan terumbu karang, pantai ini menjadi rumah bagi ratusan spesies karang lunak dan keras, serta ribuan spesies ikan.
Asal-usul Warna Pink
Warna khas Pink Beach pada pasir pantainya berasal dari mikroorganisme kecil bernama Foraminifera, yang menghasilkan pigmen merah di terumbu karang. Karena itu, dalam bahasa Indonesia, pantai ini disebut sebagai Pantai Merah.
Menurut Wonderful Indonesia, saat fragmen kecil dari karang merah ini bercampur dengan pasir putih, terciptalah warna merah muda yang lembut terlihat di sepanjang garis pantai. Selain Pink Beach, beberapa bagian kecil di teluk timur Komodo juga memiliki nuansa merah muda.
Rute Perjalanan
Bagi wisatawan lokal yang ingin berkunjung ke Pink Beach, bisa menggunakan jalur udara, darat dan laut. Melalui jalur udara, bisa menggunakan pesawat menuju Bandara Komodo di Labuan Bajo. Dari bandara, selanjutnya wisatawan bisa menggunakan kapal wisata untuk mencapai taman nasional.
Untuk perjalanan darat, dapat ditempuh menggunakan bus umum tujuan Denpasar. Setelah itu, bisa melanjutkan perjalanan dengan bus dari Denpasar menuju Labuan Bajo. Diktuip dari Tour Komodo, biaya bus dari Denpasar ke Labuan Bajo diperkirakan sekitar 500.000-600.000 dengan melalui beberapa pulau seperti Lombok dan Sumbawa.
Selanjutnya jalur laut. Jalur ini merupakan opsi transportasi termurah ke Labuan Bajo, dengan beberapa kapal PELNI yang singgah di pelabuhan Labuan Bajo. Perjalanan dapat dimulai dari Surabaya atau kota lain yang dilayani oleh kapal-kapal tersebut, dengan estimasi biaya sekitar 300 ribu rupiah.
Setelah tiba di Labuan Bajo, pengunjung dapat memilih opsi perjalanan ke Taman Nasional Komodo, yang hanya dapat diakses melalui perjalanan laut. Alternatifnya, wisatawan dapat menyewa kapal dari Labuan Bajo atau bergabung dengan open trip yang diatur oleh beberapa operator tur. Bagi yang memiliki anggaran lebih, bisa pula menyewa kapal pribadi atau mengambil private tour yang disediakan oleh operator tur.
Sedangkan untuk turis mancanegara, rute terbaik adalah melalui Bali. Bali memiliki bandara yang terhubung dengan penerbangan internasional, membuatnya menjadi pintu gerbang yang nyaman untuk menuju Taman Nasional Komodo.
Dari Bali, terdapat penerbangan harian ke Labuan Bajo, dengan pesawat jet kecil atau pesawat turboprop yang membawa 50 penumpang. Setelah tiba di Labuan Bajo, perjalanan dilanjutkan ke Pulau Komodo dengan speedboat. Pelabuhan di Labuan Bajo hanya berjarak sekitar 10 menit berkendara dari bandara.
Wisatawan dapat memilih langsung berlabuh di Pink Beach atau jika lebih suka trekking melalui tebing karang dan bakau, maka dapat berlabuh di sisi pulau yang berbeda dan melakukan trekking selama 4 jam ke pantai.