Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Profil Gunung Slamet, Lokasi Naomi Tersesat Selama 3 Hari

Gunung Slamet menjadi salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa. Gunung ini berdiri melintasi lima kabupaten di Jawa Tengah.

12 Oktober 2024 | 07.50 WIB

Naomi Daviola, pelajar SMK yang tersesat di Gunung Slamet. Foto: Istimewa
Perbesar
Naomi Daviola, pelajar SMK yang tersesat di Gunung Slamet. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial belakangan dihebohkan soal seorang siswi SMK yang hilang selama tiga hari di Gunung Slamet. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kota Semarang, Harti, mengatakan Naomi Daviola Steyanie, salah seorang siswi di sekolah tersebut yang dikabarkan tersesat saat mendak Gunung  Slamet, telah ditemukan dalam keadaan selamat. "Alhamdulillah sudah ditemukan dalam keadaan selamat," kata dia seperti dilansir dari Antara, Rabu, 9 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gunung Slamet menjadi salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa. Gunung ini berdiri melintasi lima kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Banyumas, Pemalang, Purbalingga, Brebes, dan Tegal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Nama "Slamet" dalam bahasa Jawa berarti selamat atau aman. Nama ini mencerminkan harapan bahwa gunung ini membawa keberuntungan dan keselamatan bagi para pendaki dan masyarakat sekitar. Selain itu, penamaan ini juga diharapkan dapat menjaga Gunung Slamet dari potensi letusan besar yang dapat membawa bencana bagi Pulau Jawa. Mitos yang beredar di masyarakat menyebutkan bahwa jika Gunung Slamet meletus besar, Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua bagian.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Gunung Slamet yang patut diketahui sebelum merencanakan pendakian:

1. Puncak Tertinggi di Jawa Tengah

Gunung yang memiliki ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini dinobatkan sebagai puncak tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Juga menjadi gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru. Dari puncaknya, para pendaki bisa menikmati pemandangan memukau berupa hamparan pegunungan hijau, lembah, dan desa-desa yang tersebar di sekitarnya. 

2. Gunung Berapi Aktif

Meskipun Gunung Slamet termasuk lintasan yang populer di kalangan pendaki. Gunung ini sebenarnya merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Pulau Jawa. Gunung Slamet beberapa kali mengalami letusan kecil, di antaranya pada tahun 1932, 1953, 1969, 1988, 2009, dan terakhir pada tahun 2014. Meskipun letusan-letusan tersebut tidak besar dan hanya menghasilkan abu serta lava dalam skala terbatas, para pendaki tetap perlu waspada terhadap aktivitas vulkanik.

3. Jalur Pendakian

Lokasi Gunung Slamet yang melintasi lima kabupaten membuatnya memiliki banyak jalur pendakian. Beberapa jalur yang terkenal antara lain Jalur Bambangan di Purbalingga, Jalur Guci di Tegal, Jalur Kali Wadas, Cemara Sakti, dan Baturan. Setiap jalur menawarkan pengalaman yang berbeda dengan tingkat kesulitan bervariasi, sehingga pendaki dapat memilih rute sesuai dengan tingkat keahlian mereka.

4. Gunung dengan Suhu Paling Dingin

Suhu di Gunung Slamet termasuk yang paling dingin di antara gunung-gunung di Pulau Jawa. Suhu di puncaknya bisa mencapai 10 derajat celsius. Curah hujan yang tinggi, mencapai 8.134 milimeter per tahun. 

6. Kisah Mistis

Selain keindahan alamnya, Gunung Slamet juga dikenal dengan berbagai kisah mistis yang dipercaya oleh masyarakat sekitar. Mitos tentang adanya pasar hantu, kerajaan gaib, dan makhluk kerdil menjadi bagian dari cerita rakyat yang menyelimuti gunung ini. Kisah-kisah mistis ini semakin memperkuat aura magis yang dimiliki Gunung Slamet, menjadikannya tempat yang dihormati dan dijaga oleh penduduk setempat.

7. Kunci Pulau Jawa

Banyak yang meyakini bahwa Gunung Slamet terletak tepat di tengah-tengah Pulau Jawa, sehingga sering disebut sebagai "kunci" pulau ini. Berdasarkan mitos yang beredar, jika Gunung Slamet mengalami letusan besar, Pulau Jawa akan terbelah menjadi dua bagian, memisahkan bagian barat dan timur pulau ini.

8. Keragaman Hayati yang Kaya

Wilayah Gunung Slamet memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Kawasan hutan Gunung Slamet yang luasnya mencapai 31.200 hektar, menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna. Di hutan ini, pendaki bisa menemukan spesies-spesies seperti pohon pinus, bunga edelweis, anggrek hitam, elang Jawa, hingga monyet ekor panjang. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus