Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Promosi Objek Wisata, Toilet Jongkok atau Duduk Masuk Indikator

Ada berbagai syarat yang harus dipenuhi agar objek wisata tertentu dianggap memenuhi standar internasional.

6 Agustus 2019 | 17.25 WIB

Ilustrasi mck atau toilet. wikipedia.org
Perbesar
Ilustrasi mck atau toilet. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Kulon Progo - Sejumlah daerah berlomba untuk meningkatkan promosi objek wisata masing-masing. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta misalnya, mulai menata objek wisata di wilayah Bukit Menoreh untuk memenuhi standar internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kulon Progo, Yogyakarta, Sari Wulandari mengatakan saat ini ada tren objek wisata di kawasan pegunungan Bukit Menoreh menjadi tujuan wisatawan mancanegara. "Wisatawan mancanagera menyukai sesuatu yang menantang, seperti objek wisata di wilayah utara, beda dengan objek wisata di selatan karena bersifat umum atau mass tourism," kata Sari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut dia, wisatawan asing menyukai objek wisata yang bersifat wisata minat khusus atau special interest tourism. Di wilayah utara Yogyakarta, sedikitnya ada 15 objek wisata yang berkembang, di antaranya Sungai Mudal, Gua Kiskendo, Suroloyo, Kebuh Teh Nglinggo, dan Tritis.

Sari Wulandari menjelaskan ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu objek wisata memenuhi standar internasional. Pemenuhan standar ini membuat wisatawan asing lebih nyaman dan betah berada di sana.

Beberapa syaratnya antara lain akses, fasilitas, dan salah satu yang tak boleh terlewat adalah toilet. Sejak 2017, Sari mengatakan, dinas pariwisata membangun toilet duduk di objek wisata yang membidik wisatawan mancanegara.

Toilet duduk, menurut dia, menjadi salah satu unsur yang membuat turis asing lebih nyaman karena terbiasa memakainya. Tak lupa unsur kebersihan, Sari melanjutkan, serta toilet yang kering dan wangi juga mesti diperhatikan. "Beberapa toilet di objek wisata sudah memenuhi standar internasional. Toilet yang lama masih jongkok," katanya.

Anggota Fraksi PKS DPR Daerah Kulon Progo, Muhyadi meminta Dinas Pariwisata serius mengelola objek wisata di wilayah utara, baik yang dikelola masyarakat dan pemerintah. Selain toilet, salah satu unsur yang paling mendesak yakni infrastruktur jalan. "Perlu pembangunan infrastruktur yang lebih cepat," ucap dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus