Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Puncak Perayaan Cap Go Meh Pulau Kemaro Dimulai Malam Ini

Mulai pukul 17.00 terdapat 20 kapal tongkang yang membawa pengunjung menyebrangi sungai menuju pulau Kemaro untuk merayakan Cap Go Meh

28 Februari 2018 | 14.28 WIB

Ratusan pengunjung berada disekitar Pagoda di  Pulau Kemaro, di tengah Sungai Musi untuk merayakan Cap Go Meh atau hari ke-15 tahun baru Imlek dan berwisata religus, di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (4/2). Sekitar 20 ribu warga keturunan Tionghoa yang tidak hanya berasal dari Palembang tetapi sejumlah negara, seperti Sngapura dan Malaysia  beribadah dan berwisata religi di pulau yang dikenal dengan legenda percintaan abdi Tan Bun An, saudagar dari China dan Siti Fatimah perempuan asli Palembang yang berakhir dengan kematian bersama. ANTARA/Nila Fu'adi
Perbesar
Ratusan pengunjung berada disekitar Pagoda di Pulau Kemaro, di tengah Sungai Musi untuk merayakan Cap Go Meh atau hari ke-15 tahun baru Imlek dan berwisata religus, di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (4/2). Sekitar 20 ribu warga keturunan Tionghoa yang tidak hanya berasal dari Palembang tetapi sejumlah negara, seperti Sngapura dan Malaysia beribadah dan berwisata religi di pulau yang dikenal dengan legenda percintaan abdi Tan Bun An, saudagar dari China dan Siti Fatimah perempuan asli Palembang yang berakhir dengan kematian bersama. ANTARA/Nila Fu'adi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Cap Go Meh di Pulau kemaro, Kota Palembang, akan dimulai malam ini. Mulai pukul 17.00 waktu setempat, terdapat 20 kapal tongkang yang akan membawa pengunjung menyebrangi sungai menuju pulau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di tempat lain, perayaan Cap Go Meh biasanya dilaksanakan 15 hari pasca-perayaan Imlek. Namun di Palembang umumnya puncak Cap Go Meh dilaksanakan 13 hari usai Imlek. Dan tahun ini, jatuh pada 28 Februari 2018 ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pengurus Pulau Kemaro Tjik Harun mengatakan jumlah pengunjung datang ke Pulau Kemaro tahun ini diperkirakan tidak jauh berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Jumlah terus bertambah hingga 28 Februari, dan berangsur berkurang hingga 3 Maret 2018,” kata dia .

Khusus untuk ibadah umat, kata dia, ritual keagamaan dimulai tepat pukul 00.00 WIB. Saat itu 12 orang Lo Chu (pemimpin ritual sembahyang) akan berdoa. Kemudian ritual pun dilakukan seperti mempersembahkan kambing hitam, ayam panggang kunyit, buah-buahan, kue-kuean dan sebagainya.

Kambing yang dikurbankan itu akan dipotong di depan altar Siti Fatimah. Kurban itu adalah simbol penghormatan kepada Siti Fatimah yang menjadi legenda cinta di Pulau Kemaro.

"Biasanya kurban ini sebagai simbol rasa syukur umat, nanti ketika pada tanggal pergantian malam tanggal 28 Februari itu," kata dia.

Tradisi potong kambing ini berbeda pada dengan perayaan Cap Go Meh di wilayah lain Indonesia. Hal ini karena kearifan lokal yang berbeda di setiap daerah.

Erlangga, salah seorang pengunjung mengatakan, ia dan keluarganya menggunakan akses darat jembatan poton menuju Pulau Kemaro. "Ini rutin setiap tahun kami lakukan. Kami berdoa untuk kesehatan kami, keselamatan dan sekaligus rasa bersyukur kami," kata dia.

Ia mengatakan pada 28 Februari ini akan datang untuk berdoa pada puncak Cap Go Meh. Setelah melakukan aktivitas sembayang dan berdoa, Erlangga mengaku langsung menikmati malam puncak Cap Go Meh di pulau tersebut.

"Kalau malam Cap Go Meh biasanya ramai sekali di sini. Kami dengan keluarga menikmati dengan menerbangkan lampion," kata dia.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus