Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah DI Yogyakarta dan Tiongkok sepakat membangun sebuah pusat kebudayaan Yogyakarta - Shanghai di kampung pecinan Ketandan Malioboro Yogyakarta. Pusat Kebudayaan itu menjadi wujud mengokohkan program sister province yang telah dijalin Pemerintah DI Yogyakarta dengan Shanghai, Tiongkok selama lima tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami telah menyiapkan wadah bersama untuk melaksanakan segala aktivitas kebudayaan Yogyakarta – Shanghai lewat pusat kebudayaan di Kampung Ketandan," ujar Sekretaris DI Yogyakarta Gatot Saptadi yang mendampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat bertemu Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Nasional Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Ji Bingxuan dan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian di Keraton Yogyakarta, Sabtu 22 Juni 2019.
Di dalam gedung Pusat Kebudayan Yogyakarta - Shanghai itu nantinya diisi berbagai kegiatan kebudayaan, pendidikan, perdagangan, dan segala hal yang mendukung kerjasama dalam rangka sister province tersebut.
Gatot menuturkan eksistensi DI Yogyakarta di Tiongkok, salah satunya secara temporer mengirim delegasi seni budaya dan tampil dalam berbagai kegiatan kebudayaan di Tiongkok.
Kerjasama sister province melalui pusat kebudayaan ini diharapkan bisa lebih mengenalkan Yogyakarta kepada penduduk Tionghoa dan membuka potensi wisata baru. "Manfaat kerja sama sister province ini bisa lebih tinggi lagi, yakni kolaborasi di bidang pendidikan dan lainnya," kata Umar Priyono, Staf Ahli Gubernur DI Yogyakarta Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Politik.
Ketika kerjasama sister province sudah ditandatangani, maka kedua belah pihak terikat untuk menindaklanjutinya dengan kegiatan kongkret. "Kami mendorong adanyaa pusat kebudayaan Yogyakarta - Shanghai dan mengembangkan kemampuan masyarakat Yogyakarta, misalnya dengan kursus bahasa Mandarin dan pembelajaran budaya," ujarnya.