Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat seorang pelayan restoran mengantarkan pesanan yang salah, biasanya pelanggan akan marah. Tapi di restoran ini tidak. Justru kesalahan ini sering terjadi dan pelanggannya bukannya marah, tetapi tertawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
The Restaurant of Mistaken Orders berada di Tokyo. Restoran ini unik karena semua pelayannya berjuang melawan demensia, suatu kondisi yang menyebabkan hilangnya fungsi kognitif seperti berpikir, mengingat, dan bernalar, sering juga disebut pikun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Demensia bukan hal yang ringan, tetapi di sini seseorang dapat membuat hidup mereka yang menderita dengan kondisi ini bisa tertawa dan mendapatkan banyak kasih sayang. Dan itulah yang dilakukan restoran ini.
Jepang menawarkan segala macam tempat makan yang unik. Beberapa dari restoran ini memiliki robot sebagai pelayan, ada yang membuat pelayan takut, ada pula yang bertema penjara. Keanehan dan konsep jenius itulah yang membawa pengunjung restoran ini dari seluruh dunia.
Agar tren tetap hidup dan dengan keinginan untuk melakukan sesuatu yang sama sekali berbeda tetapi bermanfaat bagi sebagian masyarakat tertentu, Shiro Oguni, pada 2017, menciptakan tempat yang santai dan ceria ini, yang disebut The Restaurant of Mistaken Orders.
“Seperti orang lain, kesadaran saya tentang demensia pada awalnya cenderung ke arah gambaran negatif tentang orang-orang yang 'sangat pelupa' dan 'berkeliaran tanpa tujuan.' Namun sebenarnya, mereka bisa memasak, bersih-bersih, mencuci pakaian, berbelanja, dan melakukan hal-hal 'normal' lainnya, sesuatu untuk diri mereka sendiri," kata Oguni.
Restoran ini membantu menyebarkan kesadaran tentang demensia dan juga membantu orang untuk lebih menerima dan berpikiran terbuka terhadap mereka yang menderita kondisi ini. Inilah sebabnya mengapa banyak kesalahan bahagia, tawa dan pengertian di restoran ini.
Apa yang dilakukan restoran ini adalah mengubah narasi bahwa penderita demensia tidak mampu mencari nafkah, bertanggung jawab atas penghidupannya sendiri, dan yang terpenting mendidik masyarakat bahwa orang-orang tersebut tidak perlu hidup terisolasi.
Sejak restoran pertama kali dibuka, pelayannya menerima sekitar 37 persen pesanan yang salah. Namun hampir semua pelanggan mengaku senang dengan layanan tersebut.
Ada dua hal yang memungkinkan ulasan positif dari pelanggan. Pertama, pelanggan sudah mengetahui tujuan mereka dari namanya, kedua, fakta bahwa semua item di menu rasanya sangat lezat. Jadi tidak peduli apa yang dipesan dan apa yang didapatkan, semuanya terasa enak di sini. Restoran menjaminnya.
Di Jepang, restoran ini adalah salah satu restoran yang cukup populer. Sejak pembukaannya, mereka telah mengadakan berbagai acara dan beberapa pop-up dan mengumumkannya di situs web dan akun media sosial mereka.
TIMES OF INDIA | JAPAN.GO.JP