Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Ribuan orang dari berbagai daerah di Indonesia tumpah ruah dalam gelaran SiBakul Sport Fest 2023 yang dipusatkan di Stadion Mandala Krida Yogyakarta Sabtu-Minggu, 9-10 September 2023. Acara yang menggabungkan unsur olahraga, konser musik, dan bazar usaha mikro kecil menengah (UMKM) itu menjadi bagian acara peringatan 11 tahun Undang-Undang Keistimewaan Provinsi Yogyakarta.
Apa Saja di SiBakul Sport Fest 2023?
Dalam event dua hari itu, para peserta terlibat dan diihibur sederet event yang sudah dirancang penyelenggara yakni Dinas Koperasi dan UKM DIY. Ada bazar kuliner yang diikuti 100 UMKM dengan jajanan khas Yogya yang beragam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu perlombaan inline skate yang diikuti lebih dari 500 peserta dari klub-klub seluruh Indonesia. Kemudian event story telling dan lomba E-Sport Mobile Legend dengan peserta lebih dari 500 orang. Juga 3.500 peserta terkonfirmasi dalam event lari SiBakul Sport Fest 10K dan 5K melintasi jalur sumbu Filosofis Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sederet event dalam event Sibakul Sport Fest 2023 di Yogya dalam peringatan 11 Tahun UU Keistimewaan DIY Sabtu-Minggu, 9-10 September 2023. Dok.istimewa
Tak hanya itu. Ada pula gelaran zumba yang dilanjut konser yang menghadirkan musisi asal Yogya Ndarboy Genk, Sasya Arkhanisa dan Hasoe Angel yang menghibur peserta ketika bersantai menikmati aneka jajanan dari ratusan UMKM yang berpartisipasi.
"Event ini sengaja kami gelar dengan mengkolaborasikan unsur olahraga, musik, dan ekonomi untuk membantu pergerakan UMKM yang ada di Yogya," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi.
Sederet event dalam event Sibakul Sport Fest 2023 di Yogya dalam peringatan 11 Tahun UU Keistimewaan DIY Sabtu-Minggu, 9-10 September 2023. Dok.istimewa
Gelaran Bertepatan 11 Tahun UU Keistimewaan DIY
Hanya saja, kata Srie, gelaran ini lebih meriah karena bertepatan dengan peringatan 11 tahun Undang-Undang Keistimewaan DIY. Sehingga ada lebih banyak UMKM dan komunitas yang dilibatkan.
"Jadi dalam satu event bisa merangkul banyak komunitas sekaligus sesuai passion masing-masing, ada lari, e-sport, zumba, story telling, inline skate, musik," kata dia. "Muaranya ketika komunitas komunitas itu berkumpul dalam satu event, dagangan para UMKM ini laris," ujarnya menambahkan.
Srie menuturkan, saat Yogyakarta tak memasuki musim liburan, maka memperbanyak event menjadi satu kunci untuk menjaga geliat perekonomian. Adanya event akan menjaga stabilitas kunjungan wisatawan minat khusus ke Yogyakarta.