Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Salju Oranye Tutup Tempat Wisata di Eropa Timur

Gunung-gunung dan perbukitan yang tertutup salju terlihat layaknya padang gurun. Beberapa tempat wisata pun terkena dampak dari adanya salju oranye.

27 Maret 2018 | 16.31 WIB

Fenomena Salju Oranye. Kredit: Instagram/@movi_mo
Perbesar
Fenomena Salju Oranye. Kredit: Instagram/@movi_mo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Salju berubah menjadi berwarna oranye di beberapa kota di kawasan Eropa timur seperti Rusia, Ukraina, Bulgaria, dan Rumania. Hal ini terjadi akibat insiden cuaca aneh. Peristiwa langka ini membuat warga di negara ini penasaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Gunung-gunung dan perbukitan yang tertutup salju terlihat layaknya padang gurun. Beberapa tempat wisata pun terkena dampak dari adanya salju oranye ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Misalnya resor ski di Sochi. Resor yang menjadi arena Olimpiade Musim Dingin Rusia 2014 ini, juga tertutup salju berwarna oranye itu.

Beberapa orang menduga fenomena aneh itu terjadi karena tercampurnya pasir dan salju mengikuti berbagai teori yang telah dikemukakan para ahli. Ahli meteorologi mengatakan fenomena ini disebabkan pasir dari gurun Sahara bercampur dengan salju dan hujan di udara.

Namun untuk memastikan penyebab fenomena itu, para ahli dari Pusat Hidrometerologi Sochi dan Pemantauan Laut Hitam dan Azov telah dikirim ke resor Sochi untuk melakukan penelitian.

Pemain ski dan snowboarder dari resor dekat kota Rusia Sochi juga mengeluhkan hal serupa dan mengunggah foto-foto fenomena yang tidak biasa itu di media sosial.

Kondisi ini juga terjadi di Gunung Elbrus, yang terletak sekitar 150 km dari Sochi. Seperti dilaporkan media ABC, salju menutupi permukaan gunung membuatnya seperti kondisi di Mars. Longsoran salju terjadi dan membuat 15 mobil terkubur di lapangan parkir, yang kemudian langsung di keluarkan oleh petugas.

Fenomena serupa terjadi pada 2007 ketika salju oranye menyelimuti lebih dari 15.000 kilometer persegi wilyah di Siberia, yang juga di Eropa. Saat itu, para ahli tidak dapat mengidentifikasi apa penyebabnya namun salju yang turun dilaporkan mengandung empat kali tingkat unsur pasir dari biasanya serta mengandung minyak.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus