Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan salju yang tebal dan kabut yang menyelimuti wilayah Pasifik Kanada telah membuat bandara paling sibuk nomor dua di Kanada menghentikan sementara semua penerbangan pada Selasa pagi, 20 Desember 2022. Gangguan badai musim dingin ini diperkirakan akan terus berlanjut sampai Natal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vancouver International Airport mengatakan badai telah menimbulkan dampak yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap penerbangan. Ada pembatalan penerbangan secara massal yang terjadi sepanjang malam.
“Lalu-lintas akan terus terdampak secara signifikan pada pagi ini dan kami mengantisipasi serangkaian pembatalan penerbangan dan keterlambatan yang masih akan berlanjut pada pekan depan,” demikian keterangan Vancouver International Airport.
Seorang pria berjalan di dinginnya cuaca usai badai salju melanda wilayah Toronto, Kanada (22/12). REUTERS/Mark Blinch
Sistem tekanan yang rendah dari Samudera Pasifik yang diaduk dengan udara Artik yang dingin yang melintasi wilayah British Columbia telah membuat temperatur turun dan membuat ketebalan salju meningkat sampai 25 cm di wilayab barat British Columbia.
Sejumlah petugas tampak membersihkan landasan dan pesawat dari salju dan es agar bisa membuat pesawat dan para penumpang beraktivitas.
Data dari website pelacakan penerbangan Flightaware memperlihatkan hampir 200 jadwal pesawat yang dijadwalkan tiba atau terbang dari Vancouver International Airport pada Selasa, 20 Desember 2022, dibatalkan. Ada 67 penerbangan yang mengalami keterlambatan.
Ross MacDonald, ahli meteorologi dari Environment Canada mengatakan wilayah Vancouver mengalami sebuah badai musim dingin yang signifikan dari yang diperkirakan sehingga membuat salju turun lebih lebat sebelum cuaca beranjak ke siang.
Sumber : reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.