Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka merayakan 25 tahun situs purbakala Sangiran sebagai situs warisan dunia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama sejumlah lembaga menggelar Sangi Run Night Trail 2021. Acara itu merupakan lomba lari sejauh 25 kilometer di malam hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Situs ini merupakan bagian dalam upaya mengembangkan budaya yang kita miliki, sambil merayakan 25 tahun Hari Manusia Purba," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid, Kamis, 28 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara tersebut akan digelar pada 20-21 November mendatang. Kemendikbud bekerja sama dengan Balai Pelestariam Situs Manusia Purba Sangiran, Pemerintah Kabupaten Sragen, Pemerintah Kabupaten Karang Anyar, Komunitas Luar Kotak dan Kailasa Production.
Ketua Panitia Sangi Run Night Trail 2021 Andre Donas mengatakan kompetisi lari tersebut akan diadakan di Solo. Garis awal perlombaan dimulai dari situs Sangiran dan finish di Taman Balekambang Solo.
Jumlah peserta yang akan ikut serta berjumlah 100 orang, terdiri dari 25 peserta atlet profesional dan 75 peserta reguler running. Peserta yang akan mengikuti perlombaan harus menaati protokol kesehatan, sudah mendapat dosis vaksinasi lengkap dan memiliki hasil negatif tes PCR. Kemenangan peserta ditentukan oleh seberapa lama waktu peserta itu berlari.
"Peserta lomba akan dilepas secara bertahap agar menciptakan jarak dengan peserta lain, selain itu peserta wajib telah melakukan dosis kedua vaksinasi dan mendapatkan hasil negatif dites PCR Covid-19," kata Andre.
Menurut Andre, lomba lari ini tak biasa karena peserta akan diajak melalui rute lari yang didesain dengan instalasi cahaya. Desainnya sangat unik karena akan menampilkan suasana hutan dan banyak binatang yang hidup di zaman purba dengan teknik video mapping.
Melalui instalasi itu, para pelari seakan merasakan suasana di zaman purba. Selain itu, dalam rute perlombaan, pelari akan menemukan desain barang temuan yang berbentuk fosil hewan zaman purba dan sepanjang rute akan dihiasi dengan obor-obor di pinggirnya.
Lomba lari ini juga bisa diikuti swcara virtual. Peserta lomba virtual juga akan disediakan rute yang menjadi track dari Sangi Run berupa video yang bisa ditayangkan di mana saja sehingga peserta virtual tetap bisa merasakan suasana seolah-olah berada di Sangiran.
Setelah selesai Sangi Run Night Trail 2021, para pelari akan disuguhi pertunjukan seni dari 10 desa di sekitar Sangiran. Di kawasan itu juga akan digelar pameran berupa karya dari masyarakat lokal, donasi bagi lansia di situs Sangiran (Charithy Run) dan mengenalkan secara luas situs Sangiran kepada khalayak.
SHELAMITA AZZAHRA