Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kayuagung - Tumpukan buah berwarna merah menyala tampak menggoda selera di jalan lintas timur Sumatera di Desa Ulak Ketapang, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir atau OKI, Sumatera Selatan. Setelah lapak penjual didekati, buah merah itu ternyata jambu bol atau jambu jamaika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buah itu merupakan salah satu jambu air unggulan berukuran besar, lebih besar dari ukuran jambu bol biasa kira-kira segenggaman tangan orang dewasa. Dagingnya putih tebal dan mengenyangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ayo, mampir dulu Bang. Cuma Rp 25.000 sekilo. Rasanya segar dan cocok buat teman jalan,” kata Dodi, pemilik lapak berpromosi, Kamis siang, 5 Mei 2022.
Menurut Dodi, saat ini sedang musim jambu bol dan jambu air jenis lain di Sumatera Selatan. Buahnya berasal dari kebun-kebun warga di Kota Kayuagung (Ibu Kota Kabupaten OKI) dan desa-desa lain di wilayah OKI.
Dodi menyatakan jambul bos sangat bagus untuk mencegah dehidrasi karena kandungan airnya cukup banyak dan bisa mengenyangkan sementara perut yang lapar. Dua pembeli bermotor mengamini pernyataan Dodi. Mereka teliti memilih jambu bol yang akan dibawa pulang ke Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
“Ini jambu kesukaan saya sejak kecil, buat oleh-oleh di rumah orangtua nanti,” kata seorang pembeli.
Saat memasuki Kota Kayuagung terlihat banyak pedagang jambu bol dan jambu air lain. Mereka berjualan di tepi jalan raya yang bersisian tembok kampus Universitas Sriwijaya. Harganya pun sama, Rp 25.000 per kilogram. Cukup banyak mobil pemudik yang berhenti di situ.
Selepas meninggalkan Kayuagung tiada lagi kelihatan pedagang jambu bol dan durian. Jadi, seperti kata Dodi, sempatkanlah mampir untuk membeli jambu bol atau buah lain di Kayuagung mumpung sedang musim panen raya. “Jambu bol kan musimnya setahun sekali,” ujar Dodi.
Dirangkum dari beberapa sumber, jambu bol atau Syzygium malaccense adalah kerabat jambu-jambuan. Daging jambu bol bertekstur padat dan lembut serta berasa segar dan tidak terlalu manis.
Jambu bol berasal dari kawasan Indocina, Malaysia, Filipina dan Indonesia. Karena banyak manfaatnya, jambu bol kini banyak ditanam negara tropis, termasuk di negara-negara Kepulauan Karibia seperti Jamaika, Trinidad dan Tobago.
Penyebaran jambu bol di Indonesia terbanyak di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Jambu berbentuk lonjong dan gempal ini memiliki beragam nama, yaitu bol (Melayu, Sunda, Batak), bool (Sunda), nyambu bol (Bali), ripu (Bali) serta darsono (Jawa dan Madura). Dalam bahasa Inggris disebut Malay apple.
Buah jambu bol biasa disajikan sebagai buah meja atau biasa dimakan segar dan dirujak. Bersama dengan jambu air semarang atau jambu cincolo, jambu bol memiliki manfaat yang hampir sepenuhnya sama dan dapat saling menggantikan. Tapi, rasa dan aroma jambu bol lebih disukai orang sehingga harganya pun lebih mahal dari cincolo.
Jambu bol bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung lemak, serat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3 dan asam askorbat. Secara umum diketahui jambu bol bermanfaat menjaga kesehatan mata, mencegah diabetes, dan sebagai bumber vitamin C. Faedah lainnya, menurunkan demam, menguatkan tulang, mengobati disentri, mencegah konstipasi (sembelit), dan menjaga kesehatan kulit. Buah itu juga sangat bagus bagi ibu hamil.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.