Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Sejarah Perayaan Thanksgiving, Berawal dari Pendatang Inggris dan Penduduk Asli Amerika

Thanksgiving dipercaya berawal dari pesta panen pada 1621 yang dirayakan oleh pendatang dari Inggris di Plymouth dan penduduk asli Amerika Serikat.

28 November 2024 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Thanksgiving dirayakan setiap Kamis terakhir November, yang tahun ini jatuh pad 28 November. Perayaan ini menjadi hari libur nasional di Amerika Serikat sejak 1863. Keluarga biasanya akan berkumpul dan mengadakan pesta kalkun, cranberry, dan pai labu. Anggota keluarga yang berada di luar kota akan pulang ke rumah, mirip dengan tradisi mudik di Indonesia pada saat Lebaran. Momen ini menjadi hari paling sibuk bagi bandara dalam setahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di balik perayaan meriah ini, ada sejarah penjang Thanksgiving yang dirayakan sebagai ungkapan syukur atas segala berkat yang diperoleh tahun tersebut. Dilansir dari Britannica, orang Amerika umumnya percaya bahwa Thanksgiving berawal dari pesta panen pada1621 yang dirayakan oleh koloni Inggris (Pilgrim) di Plymouth dan orang-orang Wampanoag, penduduk asli Amerika Serikat. Konon, perayaan ini menjadi simbol persatuan yang damai antara penduduk asli Amerika dan pemukim Eropa di musim gugur selama panen tahun itu.

Kedatangan Pilgrim ke Amerika Serikat

Menurut The Collector, para Pilgrim datang ke Amerika dengan kapal Mayflower, yang terkenal dalam sejarah, untuk membangun komunitas Dunia Baru. Setelah perjalanan yang sulit dan melelahkan selama 66 hari, kapal tersebut mendarat di dekat ujung Cape Cod, sebelum menuju Teluk Massachusetts.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Musim dingin pertama mereka sangat keras sehingga hanya setengah dari pendatang awal yang selamat. Para pendatang yang tersisa itu datang ke darat pada Maret 1621 dan disambut dengan ramah oleh penduduk lokal. Mereka diajari cara bertahan hidup di alam, menangkap ikan, menanam jagung dan labu, serta mengumpulkan getah dari pohon maple.

Thanksgiving Pertama

Para pendatang itu sukses bertani dan panen jagung pertama berlangsung pada November tahun itu. Untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka, Gubernur Pilgrim William Bradford menyelenggarakan pesta antara para Pilgrim dan penduduk asli Amerika Wampanoag, sebuah acara yang diakui sebagai pesta Thanksgiving pertama di negara itu. Pendatang dan penduduk lokal kemudian hidup berdampingan. 

Namun, beberapa sejarawan berpendapat bahwa para pendatang Plymouth bukanlah yang pertama menyelenggarakan pesta Thanksgiving. Beberapa orang percaya bahwa Thanksgiving pertama terjadi di Florida pada 1565, ketika para pendatang Spanyol berbagi jamuan makan dengan suku asli Amerika Timucuan.

Jadi Libur Nasional 

Sepanjang Revolusi Amerika, berbagai acara bergaya Thanksgiving diadakan untuk merayakan kemenangan pertempuran. Perayaan ini menjadi penanda budaya rasa syukur selama perang Revolusi, dengan orang-orang berkumpul dan mengucapkan rasa syukur. Sementara itu pada tahun 1789, George Washington memimpin proklamasi Thanksgiving pertama dari Pemerintah AS, yang disebutnya sebagai hari rasa syukur yang menandai berakhirnya perang dan pengesahan Konstitusi.

Hari Thanksgiving tidak menjadi hari libur resmi sampai diumumkan Presiden Abraham Lincoln pada 1863. Saat terjadi ketegangan antarkelompok pada pertengahan abad ke-19, editor majalah populer Godey’s Lady’s Book, Sarah Josepha Hale, mengkampanyekan Hari Thanksgiving untuk mempromosikan persatuan. Sarah, yang disebut sebagai Ibu Thanksgiving, akhirnya memperoleh dukungan dari Presiden Abraham Lincoln. Lincoln mengumumkan Hari Thanksgiving nasional akan dirayakan setiap Kamis terakhir November. 

Di antara beberapa versi sejarah perayaan ini, banyak kritikus yang menganggap Thanksgiving merupakan acara yang kontroversial. Mereka menganggap perayaan ini untuk menutupi konflik brutal yang dihadapi oleh penduduk asli Amerika selama era kolonial awal. 

Thanksgiving tidak hanya dirayakan di Amerika Serikat, tetapi juga Inggris dan Kanada, juga negara-negara Asia seperti Jepang, Korea, dan India. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus