Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lagu Senja di Kaimana seperti populer kembali, kala Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi menikmati senja di Kabupaten Kaimana, Papua Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi menyempatkan menikmati senja di Kaimana di sela-sela kunjungan kerja untuk meresmikan jalan antara Pegunungan Arfak dan Manokwari. Kedatangan Jokowi disambut ribuan warga di Taman Kota Senja, Kabupaten Kaimana, Papua Barat pada Minggu (27/10/2019).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabupaten Kaimana terutama pesisir pantainya, memang menawan. Kawasan itu disebut-sebut memiliki surga senja, yang menawarkan ketenangan dan kedamaian. Lagu Senja Kaimana sangat pas dalam menggambarkan Pantai Kaimana yang menyuguhkan senja yang romantis itu.
Senja di Kaimana, memang bukan sembarangan senja. Semilir angin menghadirkan suasana romantis. Tak heran, bila saat menikmati senja, Jokowi dan Iriasan tampak kian intim. Mereka menikmati senja sembari menyeruput kopi, menyantap ikan bakar, berteman dengan segarnya minum air kelapa muda. Suasananya membuat sepasang kekasih menjadi lebih romantis dan intim.
Presiden Jokowi berpose bersama Ibu Negara Iriana Jokowi saat menikmati senja di Kabupaten Kaimana, Papua, Ahad, 27 Oktober 2019. Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden
Senja itulah yang menginspirasi Alfian untuk menciptakan lagu Senja di Kaimana, yang populer pada 1960-an. Meskipun kini Raja Ampat merebut perhatian para wisatawan, namun tak ada yang bisa menampik keindahan senja di Kaimana. Kini, senja itu masih memikat para wisatawan.
Kaimana terletak di bagian ”leher burung” Pulau Papua. Lokasinya yang berada di sisi barat menghadap Laut Arafuru, Samudera Pasifik, menyajikan pemandangan senja laut nan elok. Sehingga, senja Kaimana bisa dinikmati di hampir sepanjang jalan utama kota yang bersisian dengan pantai. Kabupaten Kaimana memiliki koleksi pantai-pantai yang masih alami. Berikut spot-spot untuk menikmati senja di Kaimana.
Teluk Triton
Teluk Triton perairan yang masuk wilayah Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Keindahan teluk ini bisa disandingkan dengan pesona Raja Ampat. Dibanding Raja Ampat yang mendunia itu, oesisir Teluk Triton ditumbuhi pepohonan yang lebat.
Untuk menuju teluk tersebut, pelancong dapat menggunakan perahu motor berkecepatan tinggi atau perahu motor panjang dari Pelabuhan Kaimana. Bila menggunakan perahu motor berkecepatan tinggi, Teluk Triton dapat dicapai dalam waktu sekitar 60 menit.
Seperti halnya Raja Ampat, di Teluk Triton terdapat gugusan pulau-pulau karang yang tinggi menjulang, dihiasi dengan pohon-pohon menghijau. Perjalanan menggunakan perahu motor berkecepatan tinggi bisa menjadi sensasi tersendiri saat perahu dipacu dengan kecepatan tinggi, meliuk-liuk di antara gugusan pulau-pulau itu.
Teluk Triton memiliki gugusan pulau yang tak kalah indah dengan Raja Ampat. Foto: @cerita_papua
Air di Teluk Triton pun sangat jernih, yang memungkinkan wisatawan bisa menyaksikan terumbu karang yang beraneka warna. Teluk Triton memiliki banyak spot untuk menyelam, namun bila Anda hanya ingin berenang, Pantai Ermun bisa menjadi pilihan yang tepat.
Pulau Venu
Senja di Kaimana bisa didapatkan pula di Pulau Venu. Selain senja yang indah, pulau ini merupakan tempat habitat penyu. Ribuan penyu bertelur di pulau tersebut. Venu sendiri artinya telur, yang diambil dari bahasa Suku Koiway, yaitu salah satu suku di Kaimana.
Kabupaten Kaimana bersama Kabupaten Tambrauw, Propinsi Papua Barat merupakan habitat penyu bertelur. Penyu langka, seperti penyu belimbing hanya ada di daerah ini. Selain menikmati senja dan melihat penyu langka, Pulau Venu juga menjadi tempat bersantai yang asik dan asri. Pulau itu memiliki hutan yang lebat dan berada di tengah laut, menciptakan suasana yang tenang dan damai.
Pulau Venu memiliki pasir putih dengan hutan lebat. Foto: @seiya_noge
Pasir putih dan terumbu karangnya membuat siapapun yang beribur betah untuk berlama-lama. Pada siang hari yang tenang, para pengunjung bisa menyaksikan ratusan bahkan ribuan ekor kelelawar bergantungan di pohon sambil menunggu datangnya malam. Makhluk-makhluk nocturnal itu juga menghiasi senja di Kaimana.